Reporter: Didik Purwanto |
JAKARTA. PT Semen Gresik Tbk (SMGR) belum menyampaikan ke pemerintah soal rencana akuisisi perusahaan semen di Malaysia dan Vietnam. Saat ini, kedua pihak masih bernegoisasi masalah harga.
Direktur Utama SMGR Dwi Sutjipto menilai pihaknya belum menyampaikan rencana akuisisi ke pemegang saham lantaran harus ada kepastian harga antara dua pihak yang melakukan aksi korporasi.
"Proses akuisisi masih berjalan, masih pembicaraan. Belum ada hasil, karena masih nego," kata Dwi, Senin (24/1).
Dwi bilang perusahaan semen pelat merah ini ingin mengakuisisi perusahaan semen di Malaysia dan Vietnam agar tidak disebut jago kandang. Apalagi pangsa pasar penjualan semen SMGR di Indonesia sudah mencapai 45%. Jika diperbesar hingga 51%, maka dikhawatirkan dianggap monopoli usaha dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
Sebelumnya, SMGR menaruh minat besar mengakuisisi perusahaan semen di tiga negara. Tapi yang paling diseriusi adalah perusahaan semen di negeri jiran Malaysia."Yang kita seriusi itu perusahaan semen di Malaysia karena ada unsur saling menguntungkan," kata Dwi.
Sayangnya, Dwi enggan menjelaskan nama perusahaan semen Malaysia itu. Tapi perusahaan semen yang pasti dibidik adalah perusahaan semen swasta dan BUMN dengan kapasitas produksi 3 juta ton semen per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News