Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Aksi jual (sell off) di bursa saham global semakin dalam di tengah meningkatnya kekhawatiran atas valuasi yang terlalu tinggi (lofty valuations) di sektor kecerdasan buatan (AI).
Perencana keuangan merekomendasikan beberapa langkah bagi investor yang bisa diambil di tengah kondisi pasar global saat ini. Investor bisa mulai mencermati berbagai saham hingga aset save haven tertentu.
Asal tahu saja, sektor teknologi mengalami koreksi dalam beberapa sesi terakhir akibat kekhawatiran investor tentang kelanjutan reli saham AI dan valuasi tinggi perusahaan yang mendorong kenaikan pasar tahun ini.
Saham Nvidia misalnya, meski masih naik 38% sepanjang tahun, sudah terkoreksi sekitar 10% sejak mencapai rekor tertinggi pada akhir Oktober.
Baca Juga: Redenominasi Rupiah Bisa Menambah Pekerjaan Rumah Bagi BEI
Investor kini menantikan laporan Nvidia untuk melihat apakah ada tanda-tanda pelemahan permintaan pada sektor yang selama ini menjadi pendorong utama reli pasar. Tekanan terhadap harga saham Nvidia meningkat setelah beberapa investor besar keluar dari posisinya, termasuk hedge fund milik miliarder Peter Thiel dan SoftBank, menurut laporan terbaru.
Perencana Keuangan Aidil Akbar Madjid menyebut, dengan kondisi sekarang, ini justru adalah watktu yang bagus untuk investor mulai mencermati saham-saham teknologi Magnificent 7, yakni Apple (AAPL), Microsoft (MSFT), Alphabet (GOOGL), Amazon (AMZN), Meta Platform (META), Tesla (TSLA), dan NVIDIA (NVDA).
“Justru ini adalah peluang buat kita beli saham-saham teknologi tadi ketika harganya lagi murah,” jelas Aidil kepada Kontan, Rabu (19/11/2025).
Baca Juga: Deretan Saham Legendaris Alami Penguatan, Ini Catatan Analis
Aidil beralasan, ke depan dunia ini seterusnya akan ketergantungan terhadap AI. Maka dengan profil risiko dan durasi investasi yang panjang, secara jangka panjang saham teknologi di atas akan memiliki potensi yang cukup baik.
Di kondisi saat ini, Aidil merekomendasikan investor agresif dapat masuk sepenuhnya ke dalam saham Magnificent 7, apalagi yang harga sahamnya jatuh paling dalam.
Sementara untuk investor moderat yang masih berjaga-jaga, dia bilang investor bisa masuk ke saham Magnificent 7 maksimal 40% untuk mengambil peluang. Sementara untuk investor konservatif, dia bilang bisa memilih untuk masuk ke aset save heaven.
Sedang mengenai aset save heaven, dia bilang di kondisi saat ini valas USD yang paling potensial di antara lainnya. Menurutnya, prospek dolar AS ke depan akan terus menguat.
“Kalau berbanding rupiah itu kan sudah proven, rupiah kita itu akan selalu melemah karena kan neraca dagang kita selalu minus, minimal minus 4% sampai 6% per tahun. Jadi kalau pegang dolar AS didiamkan saja lima tahun itu udah pasti naik 20%-30% itu minimal,” pungkas Aidil.
Selanjutnya: Multitrend Indo (BABY) Perkuat Bisnis lewat Akuisisi Emway
Menarik Dibaca: Pasar Kripto sedang Extreme Fear, Ini Saran Bagi Investor Kripto
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













