Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi dalam negeri yang kurang stabil akibat terjadinya demonstrasi, membuat hasil lelang Surat Utang Negara (SUN), Selasa (24/9) menurun jika dibandingkan dengan lelang dua pekan lalu.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan merilis total penawaran yang masuk dalam lelang kemarin sebesar Rp 34,06 triliun. Sementara, pada lelang dua pekan lalu menerima lebih banyak penawaran masuk, yaitu sebesar Rp 44,73 triliun.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto mengatakan kondisi dalam negeri yang sedang tidak stabil akibat terjadi demo turut mempengaruhi turunnya jumlah permintaan SUN.
Baca Juga: Cermati prediksi imbal hasil lelang SUN, Selasa (24/9) ini
"Ketidakpasitian dua hari kemarin diramaikan dengan demo dan investor terpengaruh jadi khawatir dengan melihat perkembangan di lapangan," kata Ramdhan, Selasa (24/9).
Padahal, menurut Ramdhan, adanya demo hanya membuat harga obligasi turun tipis. Tercatat, Selasa (24/9) yield obligasi tenor 10 tahun naik 0,64% ke 7,28%.
Sementara, pemerintah menyerap Rp 18 triliun dari pelaksanaan lelang kemarin. Jumlah tersebut juga lebih rendah dari penyerapan dari lelang dua pekan lalu yang sebesar Rp 23,23 triliun.
Baca Juga: 55 persen keluarga terkaya di dunia percaya resesi mulai 2020
Dalam lelang kali ini, investor masih lebih banyak memburu tenor pendek. Sementara, seri FR0082 mendapat jumlah penawaran masuk terbanyak dari investor dengan jumlah Rp 16,08 triliun. Seri yang jatuh tempo pada 15 September 2030 tersebut memenangkan yield rata-rata tertimbang di 7,29%.
Sementara seri yang paling sedikit diminati investor adalah seri FR0076 yang memiliki jatuh tempo di 15 Mei 2048. Seri ini menerima penawaran masuk Rp 558 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News