kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Aksi akuisisi beri dampak positif, analis rekomendasikan beli saham TOWR


Rabu, 10 November 2021 / 07:15 WIB
Aksi akuisisi beri dampak positif, analis rekomendasikan beli saham TOWR


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) diyakini punya outlook yang menarik ke depannya. Langkah akuisisi hingga potensi perkembangan jaringan 5G ke depan bisa menjadi katalis positif yang mendongkrak kinerja emiten menara ini. 

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengungkapkan, jaringan 5G yang sudah mulai berkembang memberi peluang pertumbuhan kinerja bagi TOWR dan berimbas positif ke depannya. Menurutnya, pengembangan 5G ini akan mendorong permintaan penyewaan yang lebih tinggi dari emiten operator telekomunikasi 

“Nantinya, emiten operator telekomunikasi yang merupakan pelanggan dari TOWR akan berpotensi menyewa lebih banyak lahan ke tower sector agar jaringan mereka lebih baik lagi. Hal ini karena 5G ini butuh jarak antar BTS yang lebih dekat,” kata Hendriko ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (9/11).

Selain dari pengembangan 5G dan kebutuhan internet, kinerja TOWR dinilai akan membaik setelah rampungnya proses akuisisi PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR). Langkah akuisisi tersebut membuat jumlah menara TOWR bertambah 6.410 unit dan memiliki 12.462 tenant baru. Menurut Hendriko, menara dan tenant baru tersebut akan menambah pendapatan dan EBITDA TOWR ke depan.

Baca Juga: Ini alasan Samuel Sekuritas menginisiasi rekomendasi saham FILM dengan peringkat beli

Berdasarkan hitungan Hendriko, pendapatan TOWR dan EBITDA pada tahun ini setelah aksi akuisisi tersebut akan naik masing-masing 7% dan 6% menjadi Rp 8,72 triliun dan Rp 7,47 triliun. Sementara untuk tahun 2022, pendapatan TOWR akan naik 18,4% menjadi Rp 10,32 triliun dan EBITDA-nya akan naik 19% menjadi Rp 8,89 triliun.

Asal tahu saja, lewat akuisisi tersebut membuat jumlah menara TOWR mencapai lebih dari 28.000 dengan jumlah tenant yang hampir menyentuh 53.000. Hal ini pada akhirnya membuat tenancy ratio milik TOWR menjadi sedikit lebih tinggi, yakni 1,9x.

Sementara analis Bahana Sekuritas Giovanni Dustin dalam risetnya pada 4 Oktober menuliskan, pasca akuisisi tersebut, visibilitas arus kas TOWR masih tetap tinggi. Hal ini lantaran TOWR telah memiliki pendapatan terkunci sekitar Rp 58 triliun dan masa sewa rata-rata tertimbang sekitar 6,5 tahun (hanya sedikit penurunan dari sekitar 7 tahun pra-akuisisi). 

Angka tersebut masih lebih tinggi dari pendapatan terkunci PT Tower Bersama Infrastructure Tbk  (TBIG) yang hanya Rp 29 triliun dan masa sewa rata-rata tertimbang hanya selama 5,3 tahun per semester I-2021. 

Baca Juga: Emiten-emiten ini punya kas tinggi, begini rekomendasi sahamnya

Sementara dari komposisi pendapatan TOWR sebagian besar tidak akan berubah setelah akuisisi ini. Pasalnya, walau pendapatan gabungan ISATHutch akan turun dari 41% menjadi 39%, namun eksposur ke Tsel dan EXCL justru akan meningkat dari 43% menjadi 45%. 

“Secara keseluruhan, kami memandang akuisisi ini sebagai langkah strategis penting dari TOWR. Pasalnya, peluang pertumbuhan menara secara anorganik yang cukup besar terbatas ke depannya, mengingat TBIG tidak mungkin jadi target akuisisi TOWR,” imbuh Giovanni.

 

Selain itu, Giovanni juga melihat akuisisi tersebut akan meningkatkan pendapatan dan dapat membantu memperkuat posisi TOWR di pasar. Secara bersamaan, ini juga mengkonsolidasikan sektor ini, yang menurutnya merupakan hal positif seiring dapat memastikan lanskap persaingan yang stabil. 

Hendriko menambahkan, sinergi tersebut juga turut membuat TOWR akan memiliki infrastruktur jaringan fiber optik yang lebih kuat sehingga akan punya cakupan area yang lebih luas dan dalam. Nantinya, TOWR akan berfokus pada areal rural, dan SUPR akan berfokus pada area urban di Pulau Jawa.

Namun, dia bilang bahwa Imbas dari keputusan TOWR mengakuisisi SUPR adalah meningkatnya tingkat utang perseroan. Menurutnya, hal ini membuat TOWR TOWR tidak akan melakukan rights issue dalam waktu dekat  sebagai upaya untuk mempertahankan struktur modal mereka saat ini. 

“Manajemen TOWR telah menyatakan bahwa tingkat utang akan berada di bawah 4,5x Net debt/EBITDA dalam kurun waktu tidak lebih dari dua tahun,” ujar Hendriko.

Saat ini Hendriko merekomendasikan untuk beli saham TOWR dengan target harga Rp 1.900 per saham sembari menunggu hasil laporan keuangan TOWR kuartal III-2021. Sementara Giovanni juga merekomendasikan beli dengan target harga Rp 1.305 per saham.

Selanjutnya: Mirae Asset Sekuritas beri rekomendasi trading buy PGN (PGAS), ini alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×