Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deretan emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki kas dan setara kas cukup besar hingga kuartal ketiga tahun ini.
Jika mengacu laporan keuangan emiten yang tergabung dalam indeks LQ45, PT Astra International Tbk (ASII) menjadi salah satu emiten dengan posisi kas dan setara kas yang tinggi.
Per September 2021, ASII mencatatkan kas dan setara kas Rp 60,53 triliun atau tumbuh 27,29% dari posisi pada akhir tahun lalu.
Anak usaha ASII yaitu PT United Tractors Tbk (UNTR) juga membukukan kenaikan kas dan setara kas sebesar 54,32% menjadi Rp 31,62 triliun per kuartal III-2021, jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2020.
Adapun daftar 10 emiten LQ45 dengan kas setara kas cukup tinggi hingga kuartal III-2021, meliputi ASII, UNTR, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), serta PT PP (Persero) Tbk (PTPP).
Baca Juga: Punya kas tebal, Astra International (ASII) terus eksplorasi peluang bisnis baru
Sekretaris Perusahaan UNTR Sara K. Loebis menjelaskan, kenaikan kas hingga kuartal III-2021 ini sejalan dengan kondisi bisnis yang membaik di tahun ini.
"Capex atau belanja modal tetap dijalankan di tahun ini sesuai rencana, dan kas kami gunakan juga untuk pembayaran dividen interim yang sudah terlaksana di Oktober kemarin," jelas Sara pada Kontan.co.id, Senin (8/11).
Sebagai informasi, UNTR menganggarkan capex US$ 290 juta untuk 2021, nilai tersebut lebih tinggi dari capex UNTR tahun lalu yang hanya US$ 190 juta. Sara bilang, hibgga September 2021 UNTR sudah menyerap capex US$ 120 juta.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mencermati, jika dilihat secara pendapatan emiten memang pertumbuhannya belum begitu signifikan, namun dari sisi laba bersih terjadi kenaikan yang signifikan karena emiten melakukan efisiensi. Nah, hal ini berkontribusi terhadap kenaikan posisi kas emiten.
"Untuk dividen tahun buku 2020, juga terjadi penurunan rasio pembagian dividen emiten, sehingga kondisi ini ikut berkontribusi terhadap posisi kas emiten per kuartal III ini," terangnya.