Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT AKR Corporindo, Tbk (AKRA) ingin menggenjot bisnis jasa logistik dan kawasan industri melalui anak usahanya, PT Usaha Era Pratama Nusantara (UEPN). Anak usaha yang 99,99% sahamnya milik AKRA ini mendapat peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari sang induk sebesar Rp 780 miliar.
Suresh Vembu, Direktur dan Sekretaris Perusahaan AKRA, mengatakan, AKRA dan pemegang saham UEPN lain, PT Andahanesa Abadi telah menandatangani akta perubahan atas anggaran dasar UEPN. Modal dasar anak usaha yang semula senilai Rp 1 triliun ditingkatkan menjadi Rp 2 triliun.
Sementara modal ditempatkan dan modal disetor naik dari Rp 800 miliar menjadi Rp 1,58 triliun. "Dana yang diperoleh UEPN akan digunakan untuk menunjang kegiatan usaha UEPN dan penambahan modal anak-anak perusahaannya," ujar Suresh di Jakarta, Rabu (4/3).
Sejak beberapa tahun lalu, AKRA berikhtiar meningkatkan modal anak usahanya ini. Pada tahun 2012, AKRA menerbitkan obligasi sebesar Rp 1,5 triliun. Nah, sekitar 10% dari hasil obligasi tersebut mengalir untuk penyertaan modal pada UEPN.
Sementara sebesar 35% dana obligasi menjadi pinjaman kepada UEPN untuk membiayai sebagian proyek konstruksi yang sedang berjalan di Surabaya. Pinjaman ke UEPN ini dikenakan bunga JIBOR +4,5%, terutang secara triwulanan dengan masa pinjaman lima tahun. Sisa dana obligasi lainn untuk kebutuhan modal AKRA.
Peningkatan modal ini juga bertujuan mendorong pembangunan fasilitas pelabuhan terpadu dan kawasan industri, Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE). AKRA memiliki dua anak usaha untuk menjalankan JIIPE.
Pertama, PT Berlian Manyar Sejahtera yang merupakan perusahaan gabungan AKRA dan PT Pelindo III untuk mengoperasikan pelabuhan. Pada perusahaan ini AKRA memiliki saham sebesar 40%. Kedua, PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera yang dimiliki AKRA melalui UEPN guna mengoperasikan proyek kawasan industri.
Saat ini, AKRA sedang menyelesaikan pelabuhan yang ditargetkan beroperasi dalam waktu dekat. Perusahaan juga akan menggarap dua proyek pembangkit listrik dengan bahan bakar batubara dan gas dengan kapasitas masing-masing 2x300 mega watt (MW). Harga saham AKRA pada penutupan perdagangan bursa, Rabu (4/3), naik 1,2% menjadi Rp 5.050 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News