kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

AKRA mulai garap bisnis distribusi pelumas


Selasa, 09 Mei 2017 / 22:30 WIB
AKRA mulai garap bisnis distribusi pelumas


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Diversifikasi bisnis mulai gencar dilakukan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). Perusahaan akan mengembangkan bisnis distribusi pelumas. Anak usaha AKRA, PT AKR Niaga Indonesia baru saja menandatangani perjanjian distribusi dengan PT Castrol Indonesia, perusahaan pelumas milik BP Global.

"Produk pelumas ini akan dipasarkan untuk sektor industri, marine, pertambangan dan kendaraan komersial," ujar Bambang Soetiono, Direktur Utama AKR Niaga di Jakarta, Selasa (9/5).

Sebelumnya AKRA dan BP telah membentuk anak usaha bernama PT Aneka Petroindo Raya, yang akan mengoperasikan gerai ritel BBM berlabel BP AKR Fuels Retail. AKRA mengempit 50,1% saham dalam perusahaan patungan itu.

Unit ritel ini ditargetkan mulai beroperasi pada akhir tahun 2017 atau awal 2018 mendatang. Suresh Vembu, Direktur AKRA menambahkan, peluang di bisnis ritel bahan bakar dan pelumas masih cukup besar.

"Jadi, AKRA tidak hanya menjual BBM saja tetapi juga membuka gerai ritel dan menjual pelumas Castrol. Kontribusinya ke pendapatan akan signifikan," ujar Suresh.

Bersama BP, AKRA juga melakukan diversifikasi ke bisnis distribusi avtur. Keduanya telah membentuk perusahaan patungan bernama PT Dirgantara Petroindo Raya.

Lingkup usaha Dirgantara Petroindo meliputi pelayanan jasa bandara di Indonesia. Khususnya untuk pengoperasian dan pemasaran bahan bakar pesawat terbang.

AKRA menargetkan pertumbuhan pendapatan 20% hingga akhir tahun nanti. Suresh optimistis target itu bisa tercapai lantaran dalam tiga bulan pertama tahun ini, AKRA sudah mencetak kenaikan pendapatan 21,57% menjadi Rp 4,34 triliun.

Peningkatan harga minyak dunia dan pasar industri pertambangan menjadi daya dorong kinerja tersebut.

AKRA juga akan memacu kinerja dengan membangun terminal baru dan infrastruktur pendukung lain. Nilai belanja modal yang disiapkan untuk ekspansi itu Rp 500 miliar. Perusahaan juga akan merilis obligasi Rp 1 triliun untuk menambah modal kerja di bisnis distribusi BBM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×