Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Hingga penghujung 2015, harga gas alam diprediksi menyentuh level US$ 2,500. Banjirnya pasokan berimbas pada harga gas alam yang kian tergerus.
Ibrahim, Analis dan Direktur PT Komoditi Ekuilibrium Berjangka memprediksi, dalam jangka panjang harga gas alam akan terus tergerus karena persediaan yang membludak, selain itu gas belum terbantu sisi permintaan. Berdasarkan informasi Energy Information Administration (EIA), per 12 Juni 2015, persediaan gas alam tercatat 2.433 triliun kaki kubik. Angka tersebut melambung 43% (yoy) dibandingkan periode sama 2014.
Apalagi AS juga memprediksi hasil produksi gas alam mereka akan terus terangkat hingga tahun 2016 karena pasokan dari sumur pengeboran ladang gas Marcellus Shale di wilayah timur laut telah rampung.
Sekitar 45% perumahan di AS memanfaatkan gas alam. "Pergudangan dan kantor juga pakai sehingga pemerintah AS akan melakukan intervensi kalau gas alam mahal. Hingga akhir tahun harga gas alam bisa US$ 2,500 lebih," tuturnya.
Lebih lanjut, AS akan merilis pendapatan domestik bruto hingga kuartal kedua tahun Kambing Kayu ini. Jika data tersebut bagus, spekulasi kenaikan suku bunga AS akan mencuat lagi sehingga kinerja dollar AS menguat. Jika asumsi tersebut terwujud, maka harga gas alam dapat merosot lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News