Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Harga gas alam terkoreksi tipis. Cuaca yang lebih bersahabat membuat penggunaan komoditas ini merosot.
Mengacu data Bloomberg, Selasa (23/6) pukul 15.40 WIB, harga gas alam kontrak pengiriman bulan Agustus 2015 terpeleset 0,1% ketimbang hari sebelumnya menjadi US$ 2,759 per mmbtu. Sepekan, harga anjlok 5,44%.
Ibrahim, Analis dan Direktur PT Komoditi Ekuilibrium Berjangka membeberkan, ada beberapa faktor yang memicu harga gas alam menyusut terbatas.
Pertama, Amerika Serikat (AS) merevisi ramalan cuacanya. Sebelumnya, Negeri Paman Sam menilai cuaca akan terik hingga 24 Juni 2015. Nyatanya saat ini suhu AS lebih rendah ketimbang ekspektasi sebelumnya. Untuk kurun 27 Juni 2015 hingga 6 Juli 2015, AS menerawang cuaca akan kembali normal atau bahkan di bawah rata-rata pada dua per tiga kawasan timur negaranya. Alhasil, penggunaan dan permintaan gas alam ikut menurun.
Kedua, pemerintah AS memprediksi produksi gas alam mereka akan mencatat rekor 78,96 miliar kaki kubik per hari, melonjak 5,7% dari posisi akhir tahun 2014.
Ketiga, penguatan indeks dollar AS sehingga gas alam menjadi mahal. Imbasnya, harga gas alam pun terkoreksi. Sekadar informasi, indeks dollar AS Selasa (23/6) pukul 16.25 WIB menguat 0,6% ke level 94,899.
Di sisi lain, ada sentimen positif bagi gas alam. China merilis data manufaktur yakni HSBC Flash Manufacturing PMI per Mei 2015 yang membaik dari posisi sebelumnya 49,2 menjadi 49,6. Meskipun masih di bawah level 50, angka tersebut melebihi ekspektasi para analis yang dipatok 49,4.
Lalu, Yunani juga telah memberikan proposal baru terkait utangnya dan menyetujui permintaan Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk mengerek pajak, mengurangi pensiun dan belanja lainnya.
"Ada tarik menarik antara sentimen dari Eropa, Cina dan AS sehingga sedikit menahan laju penurunan harga gas alam," tuturnya. Tetapi, sentimen menggembirakan dari Eropa dan Cina memang belum mampu mengangkat harga komoditas seperti gas alam. Sebab, lanjut Ibrahim, aspek cuaca lebih memengaruhi harga gas alam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News