kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Akhir Oktober, WSKT terbitkan obligasi Rp 1,5 T


Senin, 14 September 2015 / 21:42 WIB
Akhir Oktober, WSKT terbitkan obligasi Rp 1,5 T


Reporter: Dina Farisah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Emiten konstruksi pelat merah PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akhir memastikan akan tetap penerbitan obligasi senilai Rp 1,5 triliun tahun ini. Rencananya, obligasi tersebut akan dirilis akhir Oktober mendatang.

Antonius Nugroho, Sekretaris Perusahaan WSKT mengatakan, perseroan tetap memilih menerbitkan obligasi tahun ini lantaran memerlukan pendanaan yang besar untuk menggarap sejumlah proyek jalan tol. "Banyak proyek tol yang harus kita kerjakan sehingga perlu dana," kata Antonius pada KONTAN, Senin (14/9).

Perseroan telah menunjuk tiga penjamin emisi penerbitkan obligasi ini yakni Danareksa, Mandiri Securitas dan Bahana Securitas. Hanya saja, tenor obligasi tersebut belum bisa disampaikan.

Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari mekanisme penerbitan umum berkelanjutan (PUB) dengan total nilai Rp 2 triliun. Dana dari hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan investasi emiten konstruksi pelat merah ini.

Padahal sebelumnya, management WSKT telah menyampaikan akan menunda pencarian di pasar obligasi lantaran kondisi pasar masih bergejolak. Selain itu, perseroan juga masih memiliki dana hasil penerbitan right issue Rp 5,3 triliun untuk dipakai melanjutkan ekspansi di sejumlah proyek tol.

Tunggul Rajagukguk, Direktur Keuangan WSKT sebelumnya mengatakan, dengan penundaan obligasi tersebut perseroan akan mencari alternatif pendanaan dari bank . WSKT masih memiliki fasilitas pinjaman bank yang siap ditarik senilai Rp 3 triliun.

Namun, dengan banyaknya proyek tol yang harus digarap perseroan tahun ini membuat kebutuhan dana semakin besar. Antonius menjelaskan, baru-baru ini WKST telah mengantongi kontrak baru untuk konstruksi dari Jalan Tol Solo-Ngawi-Kertosono sebesar Rp 5,49 triliun. Sehingga total kontrak baru yang dikantongi perseroan hingga pertengahan September ini telah mencapai Rp 16,6 triliun.

Seperti diketahui, tahun ini WSKT telah berhasil mengakuisisi delapan ruas tol yakni Medan Kualanamu-Tebing Tinggi 35% , Depok-Antasari 25%, Pejagan-Pemalang 100%, Becakayu 60%, Solo-Ngawi 40%, Ngawi-Kertosono 40% , Cinere-Serpong 35%, Cimanggis Cibitung 90% dan Pemalang-Batang 60%.

Tahun ini perseroan berencana mengakuisisi sepuluh ruas tol. Saat ini, perseroan juga tengah membidik ruas tol Batang-Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×