kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akan Stock Split, Bayan Resources (BYAN) Berharap Investor Ritel Banyak Masuk


Minggu, 16 Oktober 2022 / 19:47 WIB
Akan Stock Split, Bayan Resources (BYAN) Berharap Investor Ritel Banyak Masuk
ILUSTRASI. Aktivitas perusahaan pertambangan batubara?PT Bayan Resources Tbk (BYAN). PT Bayan Resources Tbk (BYAN) bakal meminta restu pemegang saham untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham alias stock split


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bayan Resources Tbk (BYAN) bakal meminta restu  pemegang saham untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham alias stock split dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 17 November 2022 mendatang.

Emiten batubara tersebut berencana melakukan stock split dengan rasio 1:10. Singkatnya, 1 saham lama BYAN akan menjadi 10 saham baru lewat stock split tersebut.

Dalam suratnya ke Bursa Efek Indonesia (BEI) belum lama ini, manajemen BYAN menyebutkan bahwa rencana stock split saham didasari oleh 2 tujuan. Pertama, meningkatkan likuiditas perdagangan saham BYAN di bursa dengan harga yang  lebih terjangkau, khususnya oleh investor ritel dengan harapan meningkatkan jumlah pemegang saham BYAN. Kedua, memperbanyak jumlah saham yang beredar.

Direktur BYAN Oliver Khaw Kar Heng mengatakan, pihak BYAN berharap investor ritel terdorong untuk berpartisipasi dan berinvestasi di saham BYAN saat harga saham BYAN menjadi lebih murah usai stock split.

“Ini lebih menguntungkan bagi pemegang saham kami daripada bagi perusahaan sendiri karena meningkatnya investor ritel yang berinvestasi di saham BYAN akan berarti pasar yang lebih aktif bagi investor,” ujar Oliver kepada Kontan.co.id, Minggu (16/10).

Baca Juga: Bayan Resources (BYAN) Akan Stock Split 1:10, Minta Restu RUPSLB Bulan Depan

Sedikit kilas balik, BYAN resmi tercatat di BEI pada tanggal 12 Agustus 2008 lalu dengan harga penawaran saham perdana sebesar Rp 5.800 per saham. Setelah berselang beberapa tahun, harga saham BYAN naik menjadi puluhan ribu rupiah per lembar saham. Pada sesi penutupan perdagangan 20 September 2022 lalu misalnya, harga saham BYAN tercatat sebesar Rp 65.225 per saham.

Sementara itu, frekuensi perdagangan saham BYAN sejak awal tahun hingga 20 September 2022 berjumlah 24.543 kali dengan volume perdagangan sebanyak 216.429.082 saham dengan nilai transaksi Rp 1.997.882.443.850. Kondisi-kondisi tersebut mendasari pertimbangan BYAN untuk melakukan penambahan jumlah saham beredar melalui stock split.

"Berdasarkan kondisi tersebut, maka perseroan berencana untuk meningkatkan likuiditas saham dengan melakukan penambahan jumlah saham beredar melalui pemecahan nilai nominal saham atau stock split," demikian tulis manajemen BYAN dalam suratnya kepada BEI, 11 Oktober 2022 lalu.

Saat ini, jumlah saham BYAN tercatat di BEI sebanyak 3.333.333.500 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per saham. Dengan stock split rasio 1:10, jumlah saham BYAN akan menjadi sebesar 33.333.335.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 10 per saham.

BYAN telah menerima persetujuan prinsip dari BEI pada tanggal 27 September 2022. Menurut rencana, BYAN akan menggelar RUPSLB untuk meminta persetujuan pemegang saham atas rencana stock split pada 17 November 2022, lalu mengajukan permohonan pencatatan penambahan saham ke BEI di bulan yang sama. Sementara itu, perdagangan saham dengan nilai nominal baru direncanakan pada bulan Desember 2022.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji mengatakan, stock split bisa membuat harga dan valuasi saham menjadi lebih murah dan menarik.

Ia menyarankan para investor maupun pelaku pasar untuk mencermati harga saham serta volume transaksi saham BYAN.

“Kalau misalkan terjadi penguatan harga saham yang diikuti dengan peningkatan volume yang begitu signifikan, berarti hal ini menunjukan bahwa transaksinya ramai, apalagi kalau misalkan jika terjadi euforia stock split, atau pun juga pasca stock split,” ujar Nafan saat dihubungi Kontan.co.id (16/10).

“Dan juga disarankan kepada para pelaku investor ataupun juga para pelaku pasar untuk mencermati kinerja keuangan emiten ke depan,” imbuhnya lagi.

Baca Juga: Bayan Resources (BYAN) Incar Produksi 37 Juta - 39 Juta Metrik Ton Batubara Tahun Ini

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×