Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Namun, Andre bilang BRMS juga menghadapi risiko utama terkait dengan pengoperasian tambang ini. “Keterlambatan produksi dan volatilitas harga komoditas adalah risiko utama,” ujarnya.
Setelah gempa besar yang menerpa Palu, kegiatan penambang emas ilegal telah berhenti total. Hal ini merupakan ‘berkah tersembunyi’ bagi BRMS karena memungkinkan BRMS untuk memulai produksi lebih cepat.
Baca Juga: Bumi Resources Minerals (BRMS) bakal uji coba fasilitas produksi tambang Poboya
Per 30 Juni 2019, laba per saham BRMS sebesar US$ 0,01497 per 1.000 saham, membaik dari tahun sebelumnya yakni rugi US$ 0,1709 per 1.000 saham.
Jika dihitung dalam setahun dengan harga Rp 50 per saham, PER19F BRMS berada di 118,06x sedangkan PBV-nya sebesar 0,42x. Andre percaya ketika BRMS memulai operasi tiga proyek tambangnya, penilaian terhadap saham BRMS akan mendapatkan dorongan signifikan.
Secara year-to-date, saham BRMS masih mandek di level Rp 50 per saham. Namun sejak satu tahun ke belakang, saham BRMS telah terkoreksi 7,41%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News