Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) menyampaikan strategi dalam menjaga kinerja di tengah fluktuasi rupiah.
Asal tahu saja, rupiah spot ditutup turun 0,2% di level Rp 15.946 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (3/12). Fluktuasi rupiah diakui DGWG merupakan tantangan yang harus dihadapi perseroan.
Maklum, sebagian bahan baku produksi DGWG masih impor. Per hari ini, sekitar 50% bahan baku produksi DGWG masih impor, sehingga kinerja perseroan sangat terdampak dari fluktuasi rupiah terhadap dolar AS.
“Oleh karena itu, kami melakukan hedging untuk mengurangi risiko bisnis,” kata Presiden Direktur DGWG David Yaory dalam Paparan Publik IPO DGWG, Selasa (3/12).
Baca Juga: Segera IPO, Delta Giri Wacana Incar Dana Segar Hingga Rp 1,03 Triliun
DGWG sendiri tengah bersiap melakukan proses penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO). Rencananya, perusahaan akan melepas sebanyak-banyaknya 1,67 miliar saham baru atau 25% dari modal yang ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.
Saham akan ditawarkan pada rentang harga Rp 420 - Rp 620 per saham dengan potensi target perolehan dana IPO hingga Rp 1,03 triliun.
Periode bookbuilding dimulai pada tanggal 2 sampai dengan 16 Desember 2024. Masa penawaran umum dimulai pada 2 Januari sampai dengan 8 Januari 2025.
DGWG pun bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 10 Januari 2025. Melansir prospektus, mayoritas dana hasil IPO akan digunakan untuk membeli bahan baku produksi.
David mengatakan, DGW Group merupakan perusahaan agro input yang berfokus pada ketahanan pangan (food security company).
Hingga saat ini, DGW telah berkembang pesat dengan memiliki empat pilar utama bisnis mencakup pesticides, fertilizers, farming tools & equipment dan internal distribution.
“Rencana untuk melantai di Bursa Efek Indonesia ini merupakan langkah strategis DGW untuk menjadi tuan rumah di negara sendiri selaku produsen produk agro input,” ujarnya.
Baca Juga: Kejar Ekspansi Gerai, MR DIY Tawarkan 2,51 Miliar Saham Lewat IPO
Melansir prospektus, dana IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk empat hal utama.
Pertama, sekitar 54,7% akan disetorkan Perseroan kepada PT Fertilizer Inti Technology dalam bentuk penyertaan modal untuk dua hal utama.
- Sebesar 82,3% digunakan untuk pemenuhan modal kerja PT Fertilizer Inti Technology untuk rencana pembelian bahan baku pembuatan pupuk.
- Sebesar 17,7% sisanya digunakan untuk rencana pembayaran sebagian pokok utang kepada PT Bank Permata Tbk.
Kedua, sekitar 8,9% akan disetorkan DGWG kepada PT Dharma Guna Wibawa dalam bentuk penyertaan modal yang akan digunakan untuk rencana pembayaran sebagian pokok utang kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk dan PT Bank SMBC Indonesia Tbk (d/h PT Bank BTPN Tbk).
Baca Juga: Segera IPO, Delta Giri Wacana Incar Dana Segar Hingga Rp 1,03 Triliun
Ketiga, sekitar 33,1% akan digunakan DGWG beberapa hal.
- Sebesar 43,9% digunakan untuk pemenuhan modal kerja untuk rencana pembelian bahan baku pembuatan pestisida.
- Sebesar 29,8% digunakan untuk belanja modal dalam bentuk pengembangan tahap 2 untuk penambahan fasilitas lini produksi pada rangkaian sistem karbamasi pabrik pestisida yang berlokasi di Cikande, Banten. Rencana penambahan lini produksi akan selesai pada tahun 2026 dan direncanakan akan beroperasi pada awal 2027.
- Sebesar 26,3% digunakan untuk rencana pembayaran sebagian pokok utang kepada PT Bank UOB Indonesia dan PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Keempat, sisanya akan disetorkan DGWG kepada PT Semesta Alam Sejati dalam bentuk penyertaan modal untuk pemenuhan modal kerja PT Semesta Alam Sejati yang digunakan untuk rencana pembelian bahan baku pembuatan peralatan pertanian.
Selanjutnya: Alumni PresidentUniversity Ketua PPIUK Jadi The BestLeadership Ketua PPI di 66 Negara
Menarik Dibaca: 2 Resep Udang Saus Tiram ala Restoran Seafood Papan Atas, Bisa Ditiru di Rumah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News