Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi mengejutkan dilakukan oleh PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO). Emiten yang juga dimiliki oleh konglomerat Garibaldi "Boy" Thohir ini berencana menjual PT Adaro Andalan Indonesia (AAI).
ADRO berencana melakukan transaksi penjualan atas sebanyak-banyaknya seluruh saham yang dimiliki pada AAI, yakni 99,9999%. Nilai rencana transaksi akan mempertimbangkan hasil penilaian saham dari penilai independen, yaitu sebesar US$ 2,45 miliar.
Jumlah itu setara dengan 31,8% dari total ekuitas ADRO. Atas rencana transaksi ini ADRO akan meminta persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan berlangsung pada Jumat, 18 Oktober 2024.
Adapun pihak pembeli dalam transaksi ini adalah para pemegang saham ADRO yang terdaftar pada tanggal pencatatan dan memilih untuk membeli saham AAI. Mekanisme transaksi dilakukan melalui Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham (PUPS) berdasarkan POJK 76/2017.
"Perseroan akan menawarkan Saham Yang Ditawarkan kepada seluruh pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham Perseroan pada tanggal tertentu yang akan diumumkan pada Prospektus PUPS," ungkap manajemen ADRO dalam keterbukaan informasi, Rabu (11/9) malam.
Pemegang saham terbesar ADRO saat ini adalah PT Adaro Strategic Investment yang juga memiliki 0,0001% saham Adaro Andalan Indonesia, dengan kepemilikan 45,66% saham ADRO. Pemegang saham lain adalah Pihak Afiliasi 7,77%, Garibaldi Thohir 6,43%, Edwin Soeryadjaja 3,42%, serta masyarakat 33,73%.
Baca Juga: Gencar Ekspansi, Emiten Pertambangan Rogoh Belanja Modal Jumbo
Sebagai informasi, AAI sebelumnya bernama PT Alam Tri Abadi. ADRO melalui AAI memiliki saham-saham pada beberapa perusahaan pertambangan batubara termal. Yaitu PT Adaro Indonesia, PT Paramitha Cipta Sarana, PT Semesta Centramas, PT Laskar Semesta Alam, dan PT Mustika Indah Permai, yang memproduksi batubara termal berkalori menengah dengan kadar polutan rendah.
Selain itu, ADRO melalui AAI juga memiliki saham-saham pada dua perusahaan pertambangan batu bara termal yang saat ini sedang dikembangkan, yaitu PT Pari Coal dan PT Ratah Coal. AAI juga memiliki bisnis jasa logistik yang meliputi angkutan tongkang dan pemuatan kapal batu bara, hingga operasi pelabuhan di darat dan laut.
Tak hanya itu, AAI juga memiliki bisnis-bisnis pendukung melalui perusahaan anaknya yang bergerak di bisnis pertanahan, air, investasi, dan ketenagalistrikan. Operasi pendukung ini untuk menjamin kelancaran operasi dalam bisnis pertambangan, serta kelangsungan bisnis di jangka panjang.
"Perseroan berencana terus secara strategis melakukan ekspansi dan diversifikasi pada pilar non pertambangan batu bara. Hal ini akan menciptakan portofolio bisnis yang lebih seimbang dan perlindungan yang lebih baik bagi Perseroan di seluruh fase siklus bisnis serta menjadi kontributor penting terhadap penciptaan nilai jangka panjang," ungkap manajemen ADRO.
Baca Juga: Menanti September Ceria, Rekomendasi Saham Hari Ini Bisa Anda Coba
ADRO berkomitmen untuk memiliki sekitar 50% total pendapatan dari bisnis non-batu bara termal pada tahun 2030. Target ini akan dicapai dengan mengembangkan bisnis di bidang-bidang yang mendukung ekosistem hijau.
Untuk mendukung komitmen tersebut, ADRO berencana untuk memisahkan bisnis pilar pertambangan dan juga beberapa bisnis pendukung di bawah AAI dengan pilar bisnis Adaro Minerals dan Adaro Green.
"Langkah ini dipandang efektif untuk memaksimalkan kinerja AAI dan pilar-pilar bisnis non batubara termal karena memungkinkan setiap perusahaan berfokus pada pengembangan keunggulan inti masing-masing," imbuh manajemen ADRO.
Baca Juga: Emiten Batubara Masih Membara
Rencana transaksi ini diharapkan akan membantu AAI dan pilar bisnis non batubara termal untuk meningkatkan fokus pengembangan dan kinerja. Pemisahan ini juga akan membantu bisnis hijau ADRO untuk mendapatkan akses terhadap sumber pembiayaan yang lebih banyak.
Termasuk biaya pendanaan yang lebih kompetitif, memberikan akses yang lebih baik pada proyek-proyek ramah lingkungan dengan partner bisnis potensial peringkat atas. Kemudian memberikan opsi investasi yang lebih banyak pada investor publik untuk berinvestasi sesuai dengan minat dan pandangannya.
Dari sisi pergerakan saham, pada perdagangan kemarin (11/9) ADRO mengalami kenaikan 0,86% ke level Rp 3.520 per saham. Secara year to date, harga saham ADRO telah mengakumulasi kenaikan 47,90%.
Selanjutnya: Elnusa (ELSA) Telah Serap Belanja Modal Rp 188 Miliar per Semester I-2024
Menarik Dibaca: Kenali Gejala Alergi pada Anak Berikut Ini, Penting Deteksi Dini dan Penanganan Tepat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News