Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) meraih pertumbuhan kontrak baru di kuartal I 2023. Emiten kontruksi plat merah ini membukukan kontrak baru sebesar Rp 8,9 triliun atau melesat 109% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya senilai Rp 4,2 triliun.
Sekretaris Perusahaan ADHI Farid Budiyanto menjelaskan, kontribusi terbesar diperoleh dari Proyek Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo Paket 1.2A, Proyek Tol Probowangi Paket 1, Pekerjaan Perkerasan Jalan Pertambangan Tanjung Enim, Proyek Tol Trans Sumatera (Bayung Lencir) dan SPAM Regional Wosusokas.
Lini bisnis engineering dan konstruksi mendominasi perolehan kontrak baru sebesar 93%, lini bisnis properti dan hospitality 3%, dan bisnis lainnya sebesar 4%. Berdasarkan sumber dana, kontrak baru berasal dari pemerintah sebesar 28%, proyek investasi dan lainnya sebesar 53%, serta BUMN dan BUMD sebesar 19%.
Baca Juga: Peringati Hari Kesadaran Autisme, AIA dan BCA Rangkul Individu Neurodivergent
Berdasarkan tipe proyek, infrastruktur jalan dan jembatan menjadi kontributor utama sebesar 59%. Disusul prasarana kereta api 15%, proyek gedung sebesar 12%, infrastruktur pengolahan sumber air sebesar 8%, dan sisanya berasal dari pekerjaan lainnya.
"Adapun 5 Besar Proyek yang dicapai ADHI, antara lain Proyek Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo Paket 1.2A, Proyek Prasarana LRT Malolos-Clark di Filipina, Proyek Tol Probowangi Paket 1, Proyek Tol Trans Sumatera (Bayung Lencir), serta Proyek Land Development Kalimantan Timur – IKN," jelasnya dalam keterangan resmi, Selasa (11/4).
Farid melanjutkan, perseroan juga berfokus pada pengembangan bisnis kontruksi berbasis lingkungan. Contohnya, Fasilitas Pengolahan Limbah Terpadu Medan, RDF (Refuse Derived Fuel) Bantargebang, TPST Kota Denpasar, SPAM Dumai, SPAM Karian, dan lainnya.
Baca Juga: Dividen yang Diterima Negara Tak Sebanding dengan Suntikan Modal ke BUMN
"Hal ini merupakan wujud komitmen ADHI dalam menerapkan prinsip-prinsip ESG dalam pembangunan Infrastruktur," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News