kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,28   -13,21   -1.43%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adhi Karya (ADHI) berharap kondisi kembali normal pada Juni 2020


Senin, 11 Mei 2020 / 20:38 WIB
Adhi Karya (ADHI) berharap kondisi kembali normal pada Juni 2020
ILUSTRASI. Jembatan layang proyek kereta ringan LRT Jabodebek di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (29/4). Berbagai upaya telah dilakukan ADHI untuk menghadapi tekanan akibat Covid-19.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi pelat merah PT Adhi Karya Tbk (ADHI) masih terus menunggu perkembangan Covid-19 untuk bisa melihat proyeksi kinerja di tahun ini.

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Parwanto Noegroho menjelaskan hingga saat ini target pendapatan dan laba di kuartal II-2020 saja masih dikaji dengan mempertimbangkan beberapa skenario terkait Covid-19. "Berharap PSBB berakhir di 21 Mei 2020 supaya bisa lari kencang," jelas Noegroho melalui pesan singkat kepada Kontan.co.id, Senin (11/5).

Harapan tersebut sejalan dengan pengerjaan proyek di luar Jawa yang sudah kembali normal sejak pertengahan April 2020. Sementara itu, pada kuartal I-2020 kemarin pendapatan ADHI tercatat tumbuh 31,76% menjadi Rp 3,07 triliun. Namun laba bersih justru turun hingga 80,72% menjadi Rp 14,56 miliar.

Baca Juga: Tak kunjung bagikan dividen, indeks IDX BUMN20 anjlok 38,31% dari awal tahun

Kenaikan pendapatan didorong oleh peningkatan segmen jasa konstruksi sebesar 37,1% menjadi Rp 2,5 triliun dari yang sebelumnya Rp 1,8 triliun di kuartal I-2020. Hal ini didukung oleh kenaikan pendapatan dari proyek Tol Sigli-Aceh yang naik 365% menjadi Rp 1,2 triliun.

Sementara laba bersih turun signifikan karena beberapa proyek joint venture dari tahun sebelumnya sudah diselesaikan di awal kuartal I-2020. Sedangkan proyek joint venture baru di tahun ini masih dalam tahap persiapan. "Sehingga progresnya belum signifikan dan mulai meningkat di kuartal III-2020," jelasnya.

Baca Juga: Pefindo ingatkan sejumlah sektor ini rawan default karena terimbas corona

Asal tahu saja, berbagai upaya telah dilakukan ADHI untuk menghadapi tekanan akibat Covid-19. Misalnya, ADHI mengajukan relaksasi pengembalian utang kepada himpunan bank milik negara (Himbara). Hal ini dilakukan agar ADHI tetap bisa melanjutkan pembangunan proyek infrastruktur di tengah pandemi.

ADHI juga memangkas belanja modal dari Rp 5,5 triliun menjadi Rp 1,4 triliun yang akan digunakan untuk kebutuhan belanja aset tetap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×