Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mengejar realisasi target kontrak baru tahun ini agar tercapai sesuai target Rp 17,9 triliun. Hingga November, realisasi kontrak baru ADHI baru mencapai Rp 13,4 triliun atau 74,8% dari target.
“Untuk Desember kita masih nunggu. Tapi sudah ada beberapa proyek yang sudah ditandangani,” ujar Corporate Secretary Adhi Karya, Ki Syahgolang Permata kepada KONTAN, Jumat (23/12).
Beberapa proyek yang masuk pada Desember diantaranya yaitu proyek dari pemerintah, swasta, maupun BUMN. Dan juga masih ada proyek yang akan masuk, sebab prosedur tendernya sudah berlangsung, tinggal tunggu penetapan pemenang.
Untuk tahun depan, ADHI menargetkan kontrak baru Rp 21 triliun. Menurut Ki Syahgolang, angka ini akan tercapai, sebab pemerintah masih mendorong infrastruktur.
Adapun anggaran belanja modal atau capital expenditure 2017 sebesar Rp 2 triliun. “Itu dari internal dan pinjaman perbankan,” kata Ki Syahgolang.
Analis NH Korindo securities, Bima Setiaji menyampaikan sumber pembiayaan proyek LRT dari pihak swasta dibatalkan, otomatis proyek itu akan didanani oleh pemerintah dan juga sindikasi pinjaman dari bank BUMN. “Dengan adanya pinjaman, neraca ADHI diperkirakan akan tertekan serta pendapatan akhir 2016 akan rendah,” ungkapnya.
Namun seiring dengan dengan perolehan nilai kontrak yang tinggi yaitu Rp 23 triliun dari proyek LRT, maka laba ADHI tahun depan akan terjadi lonjakan. Dan tahun depan Adhi Karya menargetkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 43 triliun yang terdiri dari kontrak LRT sebesar RP 23 triliun dan kontrak lainnya sebesar Rp 21 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News