Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melihat ada potensi besar pada bisnis pengangkutan logistik energi. Pasalnya, kebutuhan energi di Indonesia semakin besar. Selain itu, bisnis tersebut juga untuk mendukung bisnis inti perusahaan sebagai perusahaan energi.
Direktur Utama ADRO Garibaldi Thohir menyatakan, ke depan, bisnis logistik ADRO bukan hanya untuk mengangkut batubara. Namun, juga untuk kebutuhan energi lain seperti gas, LNG, dan sejenisnya. Dia melihat kebutuhan ini masih cukup besar misalnya di Indonesia timur. Dengan demikian, Adaro nanti bisa mengirimkan pengangkutan energi ke daerah terpencil.
“Kami punya pengalaman di batubara, dan kami melihat potensi energi lain cukup besar,” kata Boy Thohir di Jakarta, Senin (23/4).
ADRO memiliki anak usaha yang khusus untuk menjalankan bisnis logistik, yaitu PT Adaro Logistics. Perusahaan ini beroperasi di Terminal Khusus Batubara Kelanis di Sungai Barito, pelabuhan lepas pantai Taboneo di Laut Jawa, Kalimantan Selatan, dan pelabuhan PT Indonesia Bulk Terminal di Pulau Laut Selatan.
Anak usaha yang memperkuat Adaro Logistics antara lain PT Indonesia Bulk Terminal (IBT), PT Sarana Daya Mandiri (SDM), PT Indonesia Multi Purporse Terminal, PT Puradika Bongkar Muat, PT Maritim Barito Perkasa dan PT Harapan Bahtera Internusa.
Sebagai contoh, terminal batubara IBT memiliki kapasitas tahunan sebesar 12 juta ton dan mampu memuat kapal hingga 80.000 DWT. Selain itu, juga memiliki stockpile berkapasitas 800.000 MT dan memiliki fasilitas pencampuran batubara. IBT memiliki fasilitas penyimpanan hingga mencapai 70.000 kiloliter dan dua dermaga berkapasitas pemuatan 1,4 juta kiloliter per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News