CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Analis: Disokong penjualan ekspor, beli saham Adaro


Senin, 23 April 2018 / 21:10 WIB
Analis: Disokong penjualan ekspor, beli saham Adaro
ILUSTRASI. Tambang Batubara PT Adaro


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meskipun, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) merevisi panduan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi alias earning before interest, taxes, depreciation and amortization (ebitda), namun analis masih memproyeksikan kinerja perusahaan positif pada tahun ini.

Seperti diketahui, ADRO memangkas target ebitda 2018 dari sebelumnya US$ 1,3 miliar-US$ 1,5 miliar menjadi US$ 1,1 miliar-US$ 1,3 miliar. Hal ini lantaran adanya regulasi baru untuk harga jual batubara domestik atau domestic market obligation (DMO) yang diterbitkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Analis Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy menyatakan, meski ada penurunan panduan ebitda tahun 2018, namun kinerja Adaro masih akan tumbuh, karena permintaan batubara yang masih tinggi dari pasar ekspor.

“Dengan harga yang lebih tinggi, diyakini masih dapat mengompensasi potensi penurunan pendapatan dari penerapan DMO,” kata Robertus kepada KONTAN, Senin (23/4).

Selain itu, menurutnya, penguatan dollar Amerika Serikat terhadap mata uang rupiah, juga bisa memberikan dampak kepada ADRO. Hal ini lantaran penjualan batubara masih menggunakan acuan mata uang dollar AS, maka bisa menguntungkan bagi perusahaan.

Selain itu, mengingat sebagian kewajiban perusahaan ada dalam bentuk acuan rupiah, hal ini juga memberikan dampak baik bagi keuangan perusahaan. “Maka penguatan dollar AS juga berpotensi menaikkan margin keuntungan,” katanya.

Dengan prospek tersebut, Robertus masih merekomendasikan beli ADRO dengan target harga Rp 2.550 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×