Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan segera melakukan pembayaran dividen tunai dan interim pada Oktober 2024. Bahkan, beberapa diantara saham pembayar dividen itu berkategori blue chip. Lalu, saham apa yang layak dibeli?
Saham blue chip adalah saham lapis satu dan telah berpengalaman di lantai bursa. Saham blue chip biasanya memiliki fundamental kuat, kapitalisasi pasar besar dan likuiditas yang tinggi.
Di BEI, saham blue chip biasanya adalah saham-saham di indeks mayor seperti LQ45. Salah satu anggota LQ45 yang akan membayar dividen adalah PT United Tractors Tbk (UNTR).
UNTR akan membayar dividen interim sebesar Rp 2,42 triliun dari tahun buku 2024. Total dividen ini setara dengan 25,39% dari laba bersih yang mencapai Rp 9,53 triliun per Juni 2024.
Setiap pemegang saham akan menerima dividen Rp 667 per saham, yang memberikan yield dividen sebesar 2,41% berdasarkan harga saham UNTR di Rp 27.700 per saham pada 27 September.
Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi dijadwalkan pada 7 Oktober 2024, sedangkan cum dividen di pasar tunai pada 9 Oktober 2024. Pembayaran dividen akan dilakukan pada 24 Oktober 2024.
Saham likuiditas tinggi yang akan bayar dividen selanjutnya adalah PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Saham milik grup Astra ini akan membagikan dividen interim sebesar Rp 161,67 miliar, yang setara dengan 32,27% dari laba bersih Rp 501,04 miliar per 30 Juni 2024.
Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi dijadwalkan pada 3 Oktober 2024, sementara cum dividen di pasar tunai pada 7 Oktober 2024. Pembayaran dividen juga akan dilakukan pada 24 Oktober 2024.
Saham pembayar dividen Oktober 2024 selanjutnya, PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) akan membagikan dividen sebesar US$ 38,99 juta dari tahun buku 2023, yang merupakan 70% dari laba bersih US$ 55,71 juta per 31 Maret 2024. Pemegang saham akan mendapatkan dividen US$ 0,04643 per saham, yang akan dibayarkan pada 25 Oktober 2024.
PT Betonjaya Manunggal Tbk (BTON) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 7,2 miliar dari laba bersih tahun buku 2023, setara dengan 41,07% dari laba bersih. Pemegang saham akan menerima dividen Rp 10 per saham, yang akan dibayarkan pada 10 Oktober 2024.
Kiswoyo Adi Joe, Head of Investment Nawasena Abhipraya Investama, mengungkapkan bahwa pembagian dividen secara rutin mencerminkan good corporate governance (GCG) perusahaan.
Baca Juga: Dompet Ketinggalan? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Di ATM BCA, BNI, BRI, Mandiri
Ini menunjukkan perhatian perusahaan terhadap kepentingan pemegang saham ritel dan menunjukkan kinerja operasional serta akuntansi yang baik. “Perusahaan yang rutin bagi dividen itu yang bagus kinerjanya, bukan yang hanya sekali bagi dividen,” ujarnya kepada Kontan.
Kinerja AALI diperkirakan tidak akan berbeda jauh dari semester I 2024, meskipun harga crude palm oil (CPO) cenderung kuat dan periode panen raya. Masalah cuaca dan replanting dapat mempengaruhi produksi AALI. Kinerja UNTR juga diperkirakan akan tetap stabil, tergantung pada permintaan global terhadap komoditas, terutama batubara.
Kiswoyo merekomendasikan beli untuk AALI, UNTR, dan HEXA dengan target harga hingga awal tahun 2025 masing-masing Rp 7.000–Rp 7.500 per saham, Rp 28.500 per saham, dan Rp 7.000 per saham.
Nafan Aji Gusta Utama, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengingatkan investor untuk memperhatikan pergerakan harga saham para emiten yang membagikan dividen.
“Saat sudah masuk periode tanggal pembayaran, harga saham emiten bisa mengalami koreksi, karena para investor akan melakukan aksi profit taking,” ujarnya kepada Kontan.
Nafan juga mencatat beberapa sentimen pendorong kinerja emiten di sisa tahun 2024, antara lain konsumsi domestik yang masih kuat dan penurunan suku bunga bank sentral yang dapat meningkatkan likuiditas emiten.
“Dengan peningkatan kinerja, pembagian dividen untuk tahun buku 2024 bisa lebih menarik lagi,” tambahnya.
Ia merekomendasikan accumulative buy untuk UNTR dan AALI dengan target harga terdekat masing-masing Rp 28.150 per saham dan Rp 6.725 per saham.
Baca Juga: Pendaftaran Seleksi PPPK 2024 Dibuka Di Sscasn.bkn.go.id, Cek Rincian Gaji P3K 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News