Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mirae Asset Sekuritas Indonesia melihat adanya sinyal pelonggaran terhadap Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Pasalnya, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan memberi sinyal bahwa pelonggaran secara bertahap bisa terjadi sekitar September 2021.
Hal ini sejalan dengan penurunan kasus harian Covid-19 di Jakarta yang telah mengungguli kasus nasional lebih dari 70% sejak mencapai puncaknya. "Kami percaya, kemungkinan besar langkah menuju pembatasan yang lebih longgar bisa datang lebih cepat," kata Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya dalam riset, Senin (9/8).
Di samping itu, tingkat vaksinasi juga diprediksi akan meningkat seiring dengan suplai vaksin yang dijadwalkan akan tiba. Secara total, Indonesia diperkirakan akan memiliki pasokan vaksin tambahan sebanyak 331 juta dosis termasuk vaksin tidak tetap (dibanding 178 juta dosis vaksin pada akhir Juli).
Mirae Asset Sekuritas juga melihat perkembangan positif pada kinerja emiten-emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, khususnya yang menjadi anggota indeks LQ45. Per 3 Agustus 2021, sebanyak 16 dari 45 perusahaan yang menjadi anggota LQ45 telah merilis kinerja kuartal kedua 2021. "Sebesar 44% perusahaan tersebut membukukan earning di atas estimasi konsensus, lalu 38% sejalan dengan konsensus, dan 19% di bawah ekspektasi," ucap Hariyanto.
Baca Juga: IHSG anjlok 1,22% ke 6.127 pada akhir perdagangan Senin (9/8)
Secara agregat, laba bersih emiten cenderung stagnan dengan kenaikan 0,9% secara kuartalan dan pendapatan tumbuh 4,4% dibanding kuartal sebelumnya. Sementara secara year on year, laba bersih dan pendapatan tumbuh double digit, mengingat buruknya kinerja di kuartal kedua 2020 sehingga memberikan basis yang rendah.
Mirae Asset Sekuritas juga menambahkan sejumlah perusahaan ke dalam saham-saham pilihan teratasnya (top picks), yaitu PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI). Sebagai gantinya, Mirae Asset Sekuritas menghapus PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Dengan begitu, deretan top picks-nya terdiri dari PRDA, HEAL, TOWR, BBNI, BTPS, SCMA, MAPI, dan BUKA.
Baca Juga: Pasar saham bergairah, reksadana berbasis saham berpotensi cetak kinerja positif
BUKA menjadi satu-satunya perusahaan yang baru tercatat yang dimasukkan dalam top picks. Pasalnya, Mirae Asset Sekuritas melihat prospek cerah pada BUKA seiring dengan adanya potensi kenaikan nilai transaksi ke depannya.
"Menurut kami perusahaan teknologi raksasa seperti Bukalapak dan GoTo dapat memonetisasi tren pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Bercermin ke Amerika Serikat, perusahaan teknologi saat ini mendominasi daftar lima perusahaan teratas dengan market caps terbesar," ungkap Hariyanto.
Per 6 Agustus 2021, daftar top picks Mirae Asset Sekuritas memiliki akumulasi imbal hasil sebesar 31,6%, lebih unggul dari IHSG yang justru minus 3%. Akumulasi imbal hasil ini terhitung sejak Mirae mengeluarkan laporan bulanannya mulai Agustus 2019.
Baca Juga: IHSG moncer, reksadana saham catatkan kinerja paling apik sepekan kemarin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News