kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Ada Rencana Akuisisi Bank Syariah, Analis Kompak Rekomendasikan Beli Saham BBTN


Selasa, 21 November 2023 / 07:30 WIB
Ada Rencana Akuisisi Bank Syariah, Analis Kompak Rekomendasikan Beli Saham BBTN
ILUSTRASI. Nasabah terlihat di dekat pintu?kantor cabang Bank Tabungan Negara (BTN) di Jakarta, Selasa (3/7). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) berencana mengakuisisi Bank Muamalat. Katalis tersebut disambut positif analis dan akan mendongkrak prospek kinerja perseroan.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, alasan BBTN untuk akuisisi bank syariah sebagai langkah untuk mempermudah proses spin off BTN Syariah. Sebab menurutnya, jika mendirikan Bank Umum Syariah (BUS) maka banyak biaya-biaya yang perlu dikeluarkan.

Bank BTN Syariah hingga kuartal II 2023 telah memiliki aset sebesar Rp 46,27 triliun atau hampir menyentuh syarat maksimal wajib spin off menjadi BUS. 

"Sehingga kami menilai menguntungkan bagi Bank BTN Syariah untuk memilih mengakuisisi bank syariah yang telah berbentuk BUS," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (20/11).

Baca Juga: IHSG Bisa Tembus 7.000, Simak Tiga Sentimen Utama dan Rekomendasi Saham Pekan Ini

Namun memang, sejauh ini masih dalam bentuk evaluasi dan pembahasan lebih dalam terkait dengan bank mana yang akan menjadi pilihan. 

"Sehingga tampaknya terlalu dini apabila mengatakan Muamalat sebagai pilihan, tetapi apabila benar, tentu sinergi ini akan sangat baik adanya," sambungnya.

Di sisi lain, peluang ke arah Bank Mualat terlihat lebih besar. 

"BBTN menargetkan untuk menyelesaikan pemisahan unit syariahnya pada akhir tahun 2023, bertepatan dengan rencana IPO Bank Muamalat," tulis Senior Analyst Sucor Sekuritas Edward Lowis dalam riset, Kamis (16/11).

Namun, dirinya menegaskan belum dapat mengkonfirmasi rencana M&A antara BTN Syariah dan Bank Muamalat. Yang jelas ia menilai positif wacana tersebut, melihat Bank Muamalat merupakan bank syariah terbesar kedua di Indonesia dengan aset sebesar Rp 66 triliun, yang setara dengan 8% pangsa pasar dari total aset bank syariah.

Karenanya, dengan asumsi rencana tersebut terwujud maka entitas yang digabungkan akan memiliki aset gabungan mencapai Rp 112 triliun, atau setara dengan 14% pangsa pasar. Meskipun memang masih akan berada di bawah BRIS yang memiliki pangsa pasar hampir 40%.

Nico melanjutkan, di luar sentimen akuisisi, katalis lain yang akan mendorong kinerja BBTN dari adanya insentif pembebasan PPN untuk harga rumah sampai dengan Rp 2 miliar. Ini mengingat BBTN merupakan salah satu bank dengan fokus segmentasi penyaluran KPR.

Baca Juga: OCBC Sekuritas Pertahankan Rating Buy Bank Tabungan Negara (BBTN), Begini Ulasannya

Tidak hanya itu saja, menurut Bank Indonesia (BI) kredit properti hingga Juli 2023 masih tumbuh 9% YoY. Penyaluran kredit dari real estate sendiri tumbuh 12,7% YoY dari sebelumnya tumbuh 11,6%.

"Tentu ini menjadi bekal yang menarik bagi BBTN karena bermain di sektor properti," sambungnya.

Analis RHB Sekuritas, Andrey Wijaya menambahkan pada semester II ini pemulihan kredit BBTN diperkirakan meningkat. Manajemen mengatakan bahwa nilai aset agunan dari kredit yang telah dihapusbukukan meningkat karena lokasi aset yang baik dan permintaan properti yang meningkat.

 

BBTN berniat untuk menjual aset agunan ini setidaknya 1x dari nilai bukunya. 

"BBTN berharap dapat membukukan keuntungan sebesar Rp 500 miliar dari pemulihan kredit tersebut," jelas Andrey.

Di samping itu, perseroan juga menyasar kelas menengah atas dengan kredit di atas Rp 750 juta. Perusahaan telah membuka tiga kantor peminjaman di Kelapa Gading, Bumi Serpong Damai dan Surabaya untuk menggaet pasar tersebut.

Dengan demikian, ia memperkirakan BBTN akan menghasilkan pertumbuhan laba bersih di 2023 menjadi Rp 3,19 triliun dari tahun 2022 sebesar 3,04 triliun. RHB Sekuritas mempertahankan buy BBTN dengan target harga Rp 1.370.

Pilarmas Investindo Sekuritas juga merekomendasikan buy dengan target jangka pendek di Rp 1.330 dan jangka panjang di Rp 1.700. Lalu Sucor Sekuritas juga merekomendasikan buy dengan target harga Rp 1.640.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×