Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pemerintah berencana menaikkan kadar biodiesel untuk bahan bakar solar dari sebelumnya 7,5% menjadi 10%. Bisa dipastikan, kebijakan tersebut menjadi berkah bagi emiten produsen biodiesel seperti PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA).
Sebagai respons atas potensi kenaikan permintaan itu, tahun ini manajemen menargetkan produksi biodiesel sebesar 80.000 metrik ton (MT). Angka itu 25% lebih besar jika dibanding realisasi tahun sebelumnya 64.000 MT.
"Target produksi ini masih akan kami andalkan melalui anak usaha kami," tukas Immanuel Sutarto, Direktur Utama ETWA, Kamis (20/6). Pendapat itu mengacu pada produksi biodiesel ETWA yang berasal dari anak usahanya di Gresik, PT Anugerahinti Gemanusa, yang memiliki kapasitas produksi sampai 140.000 metrik ton.
Immanuel mengaku, selama ini kapasitas produksi anak usahanya masih jauh dari kapasitas terpasang pabrik. Tapi, manajemen memastikan bisa langsung menggeber kapasitas produksi jika sudah ada kebijakan peningkatan komposisi biodiesel untuk solar.
Selama ini, 93% biodisel ETWA dipasok ke Pertamina. Hanya 7% produksi ETWA yang dijual untuk perusahaan lain. Jika mengacu target kapasitas produksi ETWA, nantinya ada 74.400 ton biodiesel yang akan dipasok ke Pertamina, dan 5.600 didistribusikan ke perusahaan lain.
Nah, seiring dengan target produksi ETWA, manajemen memiliki proyeksi pendapatan tumbuh 20% menjadi sekitar Rp1,2 triliun dari sebelumnya Rp 1 triliun. "Sementara untuk laba bersih, kami targetkan tumbuh 68% menjadi Rp 65 miliar,” pungkas Immanuel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News