kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada Papan Pemantauan Khusus, 12 Saham Ini Berpotensi Terjun ke Level Rp 1


Senin, 26 Juni 2023 / 05:00 WIB
Ada Papan Pemantauan Khusus, 12 Saham Ini Berpotensi Terjun ke Level Rp 1


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kehadiran papan pemantauan khusus memberikan saham yang telah lama tertidur di level Rp 50 bisa bangkit bergerak. Namun setelah dua pekan diluncurkan sejumlah saham malah bergerak turun. 

Saham-saham yang masuk dalam Papan Pemantauan Khusus berpotensi turun paling dalam ke level Rp 1. Dengan  begitu, saham mandek di level gocap bisa melorot ke level paling rendah tersebut. 

Per Jumat (23/6), ada 12 saham penghuni papan pemantauan khusus yang ada di bawah Rp 50, yakni GAMA yang parkir di level Rp 21, MDRN di level Rp 22 dan HADE di Rp 24. 

Baca Juga: Hati-Hati, Ada Saham-Saham Gocap yang Berpotensi Delisting

Kemudian ada saham EPAC, KIAS, PADI, MIRA, TAMU, TAMA, TARA, MKNT dan NASA yang kompak parkir di level Rp 20 hingga akhir perdagangan Jumat (23/6). 

Senior Investment Informasi Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menuturkan walaupun berpotensi turun ke level Rp 1 itu memang karena ada perusahaan tersebut sedang dalam sentimen negatif.

 

"Kalau pun saham-saham tersebut terjun ke level Rp 1, secara nilai tentu akan membuat unrealized loss para pemegang saham semakin besar," ujar dia saat dihubungi Kontan, Minggu (25/6). 

Untuk bisa membangkitkan saham-saham tersebut, Nafan bilang perlu ada usaha dari para emiten. Misalnya, manajemen perusahaan bisa melakukan aksi korporasi seperti pembagian dividen. 

Baca Juga: Papan Pemantauan Khusus, Alternatif Jadi Jalan Keluar Bagi Investor Nyangkut

Namun untuk memberikan pemanis dividen, kinerja emiten juga perlu didorong agak bisa mencetak kinerja terutama bottom line yang imersif. Hal tersebut yang bisa membuat harga saham kembali terapresiasi. 

"Bagi investor yang sabar dan yakin dengan perbaikan kinerja dari emiten, maka potensi unrealized loss akan berkurang, jika harga saham mengalami apresiasi," papar Nafan. 




TERBARU

[X]
×