kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada pandemi Covid-19, kinerja XL Axiata (EXCL) ciamik di sembilan bulan pertama 2020


Kamis, 05 November 2020 / 11:41 WIB
Ada pandemi Covid-19, kinerja XL Axiata (EXCL) ciamik di sembilan bulan pertama 2020
ILUSTRASI. Logo operator seluler XL Axiata (EXCL)


Reporter: Kenia Intan | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan telekomunikasi PT XL Axiata Tbk mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan di tengah pendemi Covid-19. Emiten dengan kode EXCL mencatatkan kenaikan baik dari sisi top line maupun bottom line

Sepanjang Januari hingga September 2020,  EXCL membukukan pertumbuhan pendapatan hingga 5% menjadi Rp 19,66 triliun. Di sisi lain, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga menguat signifikan 316,33% menjadi Rp 2,08 triliun. 

Asal tahu saja, EXCL mencatatkan peningkatan pendapatan layanan (service revenue) sebesar Rp 18,3 triliun atau meningkat 8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy). Pendapatan dari layanan data juga terus tumbuh 12% YoY, dan sekaligus meningkatkan kontribusinya terhadap total pendapatan layanan perusahaan menjadi sebesar 92%.

Baca Juga: Kinerja ciamik, pendapatan layanan XL Axiata (EXCL) tumbuh 8% hingga kuartal III-2020

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, pandemi Covid-19 memang berdampak pada daya beli masyarakat. Hal itu juga dirasakan oleh seluruh operator. Akan tetapi, turunnya daya beli masyarakat ternyata tidak menurunkan intensitas kompetisi di industri. 

"Semua operator justru berlomba menawarkan berbagai produk, yang selain disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat untuk tetap tetap produktif dan akses ke hiburan, juga disesuaikan dengan kemampuan beli masyarakat," jelas Dian dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Kamis (5/11).  Hal ini, lanjut Dian, tercermin dari produk-produk dengan harga yang lebih terjangkau atau bonus yang lebih banyak.

Oleh karenanya, EXCL berupaya mempertahankan kinerja dengan mendorong penjualan. Di saat bersamaan melakukan efisiensi di hampir semua lini bisnis.

Asal tahu saja, beban usaha EXCL hingga kuartal III 2020 menurun 14% yoy. Penurunan ini bisa terjadi karena beberapa faktor, salah satunya beban biaya infrastruktur yang menurun 28% yoy sebagai dampak dari adopsi IFRS 16. 

Selain itu, biaya interkoneksi dan biaya langsung lainnya turun 24% yoy. Penurunan ini utamanya karena interkoneksi yang lebih rendah sebagai dampak dari penurunan trafik penggunaan layanan voice. Setelah lebih banyak menggunakan saluran digital, biaya pemasaran mampu ditekan 6% yoy. 

Sementara untuk mendorong penjualan, EXCL mengenalkan beberapa penawaran baru hingga kuartal III 2020. Misalnya, Fitur XTRA UNLIMITED TURBO dan Unlimited 1 jam untuk pelanggan layanan prabayar XL, dan paket Edu-Pack untuk pelanggan AXIS, juga myPRIO x unlimited untuk pelanggan pascabayar Prioritas.

EXCL, anggota indeks Kompas100 ini, juga memanfaatkan artificial intelligent dan data analytics untuk mengidentifikasi kebutuhan setiap segmen pelanggan atas layanan telekomunikasi dan data. 

Untuk trafik data, sepanjang sembilan bulan pertama 2020 tercatat meningkat 47% yoy dari 2.386 Petabyte menjadi 3.496 Petabyte. Jika dihitung per kuartal, pada kuartal ketiga 2020 ini trafik data meningkat 4% qoq. 

"Peningkatan trafik tidak terlepas dari bertambahnya jumlah total pelanggan, yaitu menjadi 56,9 juta, meningkat dari kuartal sebelumnya sebanyak 55,7 juta," seperti yang tertulis dalam keterangan itu. 

Baca Juga: Laba bersih Telekomunikasi Indonesia (TLKM) naik 2,55% hingga kuartal III-2020

 EXCL juga mencatat terjadi tingkat penetrasi smartphone pelanggan yang bertumbuh tipis menjadi 88% dari kuartal sebelumnya 87%. Di sisi lain, rerata pendapatan per pelanggan atau ARPU campuran meningkat dari sebelumnya Rp 34.000 menjadi Rp 36.000 di periode yang sama tahun ini.

Asal tahu saja, di tengah pandemi Covid-19  XL Axiata terus membangun jaringan. Hingga akhir September 2020, XL Axiata memiliki total lebih dari 142 ribu Base Transceiver Station (BTS). Jumlah ini meningkat sekitar 10% dari jumlah BTS di periode yang sama tahun lalu. 

Dari jumlah itu,  53.055 merupakan BTS 4G. Sementara itu, jika dilihat dari luas cakupan wilayah, jaringan 4G milik XL Axiata telah melayani pelanggan di 458 kota/kabupaten di hampir semua provinsi yang ada di Republik Indonesia.

Guna menyiapkan jaringan menuju 5G, XL Axiata  melanjutkan proses fiberisasi jaringan. Fiberisasi ini untuk mendukung peningkatan kualitas jaringan data di setiap area. Asal tahu saja, salah satu manfaat dari proses ini adalah kapasitas jaringan transport menjadi lebih besar.

Fiberisasi terbukti mampu meningkatkan kualitas jaringan untuk menopang sejumlah layanan data dengan kapasitas besar, seperti antara lain live video streaming.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×