kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Ada Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah, Harga Minyak Bisa Sentuh US$ 70 Per Barel


Rabu, 21 Mei 2025 / 20:26 WIB
Ada Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah, Harga Minyak Bisa Sentuh US$ 70 Per Barel
ILUSTRASI. Harga minyak dunia kembali memanas seiring meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. REUTERS/Todd Korol


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak kembali memanas seiring meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Berdasarkan Trading Economics, harga minyak WTI naik 1,39% ke US$ 62,89 per barel pada Rabu (21/5) pukul 19.36 WIB. Minyak Brent juga naik 1,13% ke US$ 66,12 per barel.

Kenaikan harga minyak usai muncul laporan bahwa Israel berencana menyerang situs nuklir Iran. Lalu, Iran dapat membalas dengan menutup Selat Hormuz yang secara strategis penting, rute ekspor utama minyak dan bahan bakar dari produsen utama Teluk termasuk Arab Saudi, Kuwait, Irak, dan UEA.

Baca Juga: Harga Minyak Menguat 1,5%, Israel Dikabarkan Bakal Serang Fasilitas Nuklir Iran

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong menuturkan di tengah tekanan sentimen pasokan dan permintaan, hanya ketidakpastian geopolitik di Timur Tengah yang bisa mendukung harga minyak dunia. "Apabila eskalasi berlanjut, paling tidak hal ini bisa memberikan dukungan minimal US$ 10 dolar," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (21/5).

Namun dalam jangka panjang, harga minyak dunia masih dalam tekanan. Lukman menuturkan, secara fundamental permintaan dan pasokan, di luar konflik, idealnya minyak masih akan menuju US$ 50 - US$55 per barel di akhir tahun 2025.

"Apabila eskalasi, harga minyak dunia bisa ke US$ 70 per barel dan harga US$ 50 - US$ 55 per barel kemungkinan akan mundur ke 2026 atau apabila terjadi deeskalasi," imbuhnya.

Selanjutnya: Reshuffle Kabinet Singapura: Wong Pilih Stabilitas di Tengah Ketidakpastian Global

Menarik Dibaca: Kasus Covid-19 Meningkat di Beberapa Negara Asia, Kemenkes Imbau Masyarakat Waspada

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×