kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada kebijakan work from home, begini efeknya ke sektor telekomunikasi


Minggu, 29 Maret 2020 / 12:21 WIB
Ada kebijakan work from home, begini efeknya ke sektor telekomunikasi
ILUSTRASI. Teknisi XL Axiata melakukan perawatan pada salah satu perangkat BTS di daerah Rasuna Said, Kuningan.


Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatnya jumlah korban terinfeksi akibat virus corona di Indonesia membuat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengeluarkan imbauan untuk Work From Home alias bekerja dari rumah pada Minggu (15/3). Imbauan itu memiliki sentimen yang menguntungkan bagi emiten sektor telekomunikasi.

Bagaimana tidak, aktivitas masyarakat yang biasanya mengharuskan pertemuan tatap muka mendadak harus beralih menjadi pertemuan virtual.

Kepala Riset Yuanta Sekuritas Chandra Pasaribu mengatakan prospek emiten sektor telekomunikasi tahun ini terbilang cukup positif. Pasalnya, imbauan bekerja dari rumah justru menguntungkan emiten sektor telekomunikasi. Sehingga dari sisi pendapatan juga akan berpeluang meningkat.

Baca Juga: Work from home jadi sentimen positif saham telekomunikasi, simak rekomendasi analis

Senada, Analis NH Korindo Sekuritas Restu Pamungkas mengatakan kebijakan untuk bekerja dari rumah maupun belajar dari rumah menjadi kesempatan emiten sektor telekomunikasi untuk meningkatkan pendapatan secara data. Potensi jumlah data untuk meningkat menjadi lebih karena aktivitas bekerja dan belajar telah menggunakan sistem online.

Berdasar situs resminya, lonjakan trafik komunikasi payload layanan berbasis data dan digital Telkomsel tercatat sebesar 5% sejak berlakunya imbauan tersebut. Sistem belajar berbasis online menjadi penyumbang terbesar dengan kenaikan 236%.

Hal yang sama juga terjadi pada XL Axiata yang mengalami lonjakan data sebesar 10%. Angka itu ditunjang oleh tingginya akses terhadap aplikasi penunjang kerja sebesar 48%.

“Itu menjadi kesempatan baru untuk emiten sektor telekomunikasi,” kata Restu.

Di samping itu, Restu memprediksi prospek emiten sektor telekomunikasi tahun ini akan terus bertumbuh. Apalagi, emiten operator seluler sedang meningkatkan layanan dengan melakukan fiberisasi dari jaringan yang telah dimiliki. Kemudian koneksi antar menara telekomunikasi (BTS) dapat menggunakan fiber optik.

Kabarnya, fiberisasi beberapa emiten operator akan dilakukan dengan cara menyewa dari operator penyelenggara jaringan guna mempercepat koneksi jaringan fiber optik.

Dengan adanya rencana tersebut akan membuat pelanggan lebih nyaman untuk berselancar di dunia maya karena bebas hambatan, bebas buffering, dan lag. Restu bilang, kontribusi sektor informasi dan komunikasi tercatat selalu mengalami kenaikan sebesar 19,04% secara year on year serta memiliki rata-rata 3,7% dalam lima tahun ke belakang.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×