CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.695   73,00   0,46%
  • IDX 7.312   67,81   0,94%
  • KOMPAS100 1.125   7,85   0,70%
  • LQ45 889   1,80   0,20%
  • ISSI 222   2,47   1,12%
  • IDX30 457   0,46   0,10%
  • IDXHIDIV20 553   -0,94   -0,17%
  • IDX80 129   0,53   0,41%
  • IDXV30 138   -0,62   -0,45%
  • IDXQ30 153   -0,01   -0,01%

Work from home jadi sentimen positif saham telekomunikasi, simak rekomendasi analis


Senin, 23 Maret 2020 / 22:26 WIB
Work from home jadi sentimen positif saham telekomunikasi, simak rekomendasi analis
ILUSTRASI. Permintaan data emiten telekomunikasi meningkat ketika work from home.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengimbau masyarakat untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah sejak penyebaran virus corona semakin meluas. Ini berdampak pada trafik layanan emiten telekomunikasi.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan saat ini memang menjadi peluang yang menarik bagi emiten telekomunikasi untuk mendorong penggunaan trafik data. Diproyeksikan, dampak bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah berpotensi terus berlanjut meski imbauan tersebut tidak lagi berlangsung.

Apalagi, sejak sebelum virus corona menyebar, arah emiten telekomunikasi memang akan memperkuat bisnis data. "Tapi nanti, kalau sudah normal pun, mereka tetap akan menikmati trafik yang tinggi. Secara fundamental menarik sekali," jelas Wawan ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (23/3).

Baca Juga: Trafik data meningkat, begini prospek emiten telekomunikasi

Meskipun saham-saham emiten telekomunikasi memiliki prospek, Wawan masih menyarankan investor untuk mencermati pasar. Sebab pasar saham keadaan masih belum kondusif.

Jika investor benar-benar tertarik berinvestasi saham di sektor telekomunikasi, Wawan menyarankan untuk jangka sangat panjang kurang lebih 10 tahun. Saham yang dijagokan masih PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) karena fundamentalnya yang kuat.

Sementara untuk PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Indosat Tbk (ISAT), Wawan melihat kinerjanya akan berat karena memiliki utang dalam bentuk dolar AS. Apalagi untuk saat ini dolar AS tengah melambung.

Baca Juga: IHSG melorot 4,90% ke 3.989 pada akhir perdagangan Senin (23/3)

Tidak jauh berbeda, Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas melihat imbauan bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah memang bisa menjadi sentimen positif karena bisa mendorong peningkatan penggunaan layanan internet, akan tetapi jangka pendek saja. "Belum terasa dampaknya ke harga karena memang panic selling dampaknya ke mayoritas sektor," ungkap Sukarno kepada Kontan.co.id, Senin (23/3).


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×