Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terjadi transaksi tutup sendiri alias crossing pada saham PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) pada Kamis (11/4), dengan total nilai Rp 426,16 miliar. Berdasarkan data RTI, transaksi ini melibatkan 4,48 miliar saham DWGL atau setara dengan 51% saham emiten batubara ini.
Transaksi terjadi tiga kali di harga Rp 95 per saham. Transaksi pertama 2 miliar saham pada pukul 11.38 WIB, diikuti transaksi kedua 2 miliar saham beberapa detik kemudian. Transaksi ketiga 486 juta saham pada 11.39 WIB.
Total nilai transaksi ini mencapai Rp 426,16 miliar. Transaksi ini dilakukan oleh broker pelaksana Sinarmas Sekuritas dengan pihak penjual investor domestik dan pembeli investor asing.
Jumlah saham yang ditransaksikan ini setara dengan jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham terbesar DWGL, yakni PT Energi Batubara Indonesia. Per 30 Juni 2018, perusahaan ini memiliki 4,48 miliar saham DWGL atau setara 51,94% dari total modal disetor.
Berdasarkan laporan keuangan DWGL tahun 2018, entitas induk menengah dan entitas induk akhir Dwi Guna adalah PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) dan PT Energi Sinar Banua.
Pemegang saham lain DWGL adalah PT Dian Ciptamas Agung 787,09 juta saham atau 9,11%, PT Prima Samoda 264,60 juta saham atau 3,06%. Sisanya 3,1 miliar saham atau setara 35,89% adalah saham publik dengan kepemilikan kurang dari 5%.
Pada tahun 2018, Dwi Guna Laksana mencatat pendapatan usaha Rp 1,44 triliun. Pendapatan ini melonjak 113,94% daripada pendapatan tahun sebelumnya yang hanya Rp 672,88 miliar. Pendapatan DWGL ini pun lebih tinggi ketimbang tahun 2016 yang mencapai Rp 1,03 triliun.
Perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan dan perdagangan batubara ini mencatat rugi bersih Rp 30,91 miliar. Kerugian ini menyusut 96,37% jika dibandingkan dengan kerugian tahun sebelumnya yang mencapai Rp 850,90 miliar.
Kerugian yang mengecil ini akibat lonjakan pendapatan, serta penurunan beban operasional. Selain itu, DWGL mencatatkan pendapatan lain-lain sebesar Rp 54,39 miliar dari beban lain-lain tahun sebelumnya yang mencapai Rp 430,56 miliar. Pendapatan lain-lain ini berasal dari penjualan entitas anak senilai Rp 373,62 miliar.
DWGL menjual 99,91% saham PT Truba Dewata Guna Prasada kepada Benny Tjokrosaputro. Ini adalah anak usaha yang bergerak di bidang jasa bongkar muat barang dari dan ke kapal. Perusahaan yang berada di Kalimantan di Kalimantan Selatan ini beroperasi sejak tahun 2009.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News