Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak tujuh saham baru masuk Indeks saham dengan nilai pembayaran dividen tinggi IDX High Dividend 20. Dari daftar saham dengan pembayaran dividen tinggi tersebut, mana yang memiliki prospek cerah untuk investasi?
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengocok ulang indeks saham IDX High Dividend 20. Evaluasi mayor kali ini menetapkan susunan baru konstituen IDX High Dividend 20 yang berlaku satu tahun, efektif pada 5 Februari 2024 hingga 4 Februari 2025.
Ada tujuh saham yang tergusur dari indeks saham dengan nilai pembayaran dividen tinggi ini. Mereka adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR), PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA), PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX).
Posisi tujuh saham tersebut digantikan oleh PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Hasil kocok ulang IDX High Dividend 20 kali ini mendapat sorotan dari pelaku pasar melihat tingkat imbal hasil (yield) dividen dari emiten yang masuk dan tergusur. Mengingat secara definisi, IDX High Dividend 20 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham yang membagikan dividen tunai selama tiga tahun terakhir dan memiliki dividend yield tinggi.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Handiman Soetoyo menyatakan evaluasi mayor IDX High Dividend 20 kali ini cukup mengejutkan.
Dalam hitungan Handiman, tujuh saham yang keluar dari indeks justru punya potensi memberikan yield cukup tinggi, dengan jumlah yang bervariasi sekitar 8%-20%.
Baca Juga: 7 Saham Yield Tinggi Tergusur dari IDX High Dividend 20, Ini Catatan Analis & BEI
Sebaliknya, seluruh saham yang masuk menjadi konstituen baru IDX High Dividend 20 justru berpotensi memberikan yield di bawah 5%. Handiman merinci yield dividen tahun 2023 penghuni anyar IDX High Dividend 20. SMGR memiliki yield di level 4%, tertinggi di antara yang lain.
Selanjutnya, UNVR hanya menawarkan yield 3,1%, KLBF sebesar 1,8% dan ICBP sebanyak 1,7%. Sedangkan yield dividen INKP, BRPT dan TPIA di bawah 1%, masing-masing 0,7%, 0,2% dan 0%.
"Perlu dipertanyakan mengapa dengan historis yield yang rendah, bursa memasukkan saham-saham ini ke IDX High Dividend 20 tahun ini, terutama TPIA yang tahun lalu belum mengumumkan dividen karena membukukan net loss.," kata Handiman kepada Kontan.co.id, Selasa (30/1).
Terlepas dari hasil rebalancing IDX High Dividend 20 kali ini, investor mesti selektif dalam memilah saham-saham yang menjadi penghuni indeks ini. Menurut Sukarno, saham-saham yang masuk indeks tidak otomatis memberikan hasil apik, begitu sebaliknya bagi saham yang tergusur dari indeks tidak berarti prospeknya bakal meredup.
Sedangkan Handiman dalam risetnya mengingatkan bahwa saham-saham IDX High Dividend 20 tidak selalu menawarkan yield yang tinggi. Misalnya pada tahun 2023, 6 dari 20 saham hanya menawarkan yield di bawah 5%, bahkan dua di antaranya kurang dari 3%.
Handiman pun menyarankan agar tidak menjadi dividend hunter jangka pendek yang berisiko terjerat oleh dividend trap.
"Sebaiknya beli saham untuk jangka panjang karena punya prospek pertumbuhan kinerja dan dividen yang baik secara berkesinambungan," ungkap Handiman.
Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih menyarankan trading plan untuk mengoleksi saham-saham di dalam IDX High Dividend 20. Secara teknikal, Ratih menyematkan rekomendasi buy kepada tiga saham. Meliputi:
1. BBRI buy pada area Rp 5.600 dengan target harga pada resistance di level Rp 5.800 serta pertimbangkan support di level Rp 5.350.
2. UNTR buy di area Rp 22.950 dengan target harga pada resistance di level Rp 24.200 serta pertimbangkan support di level Rp 22.200.
3. SMGR buy di area Rp 6.200 dengan target harga pada resistance di level Rp 6.450 serta pertimbangkan support di level Rp 5.900.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News