Reporter: Nur Qolbi, Nurtiandriyani Simamora | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Salah satu saham blue chip perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana melakukan pembayaran dividen saham bernilai jumbo. Sejumlah analis rekomendasi beli saham blue chip ini karena memiliki prospek cerah pada masa mendatang.
Saham blue chip adalah saham lapis satu dengan fundamental bagus dan nilai kapitalisasi pasar besar dari puluhan hingga ratusan triliun rupiah.
Di BEI, saham blue chip tergabung dalam Indeks LQ45. Ada 45 saham blue chip dengan nilai kapitalisasi pasar yang besar.
Salah satu saham blue chip sektor perbankan yang berencana melakukan pembayaran dividen jumbo adalah saham BBRI dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.
Manajemen Bank BRI sedang dalam proses menunggu persetujuan pemegang saham untuk membagikan dividen interim. Jika mendapat persetujuan, BBRI berencana untuk melakukan pembagian dividen sebanyak dua kali dalam satu tahun.
Direktur Utama BRI, Sunarso, menyatakan bahwa pihaknya sedang berupaya agar para pemegang saham dapat menerima dividen interim sebelum penutupan buku pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
"Apabila persetujuan diperoleh, kami sangat antusias untuk segera melaksanakan eksekusi. Harapannya, pembagian dividen dilakukan dua kali, yaitu dividen selama tahun berjalan dan dividen setelah penutupan buku atau penetapan rasio pembayaran dividen yang diumumkan pada RUPST, biasanya pada awal atau pertengahan tahun berikutnya," ujar Sunarso dalam Public Expose pada Rabu (30/11).
Baca Juga: Intip Saham-Saham yang Banyak Dikoleksi Asing Selama Sepekan
Apabila persetujuan diberikan, pemegang saham BRI berpotensi mendapatkan dua kali pembayaran dividen dalam satu tahun, yaitu dividen selama tahun berjalan dan dividen setelah penutupan buku atau penentuan dividend payout ratio yang ditetapkan pada RUPST.
Sebelumnya, BRI hanya membagikan dividen interim satu kali dalam setahun. Sebagai contoh, pada Januari 2023, sebelum pelaksanaan RUPST untuk tahun buku 2022, BRI telah membagikan dividen interim sejumlah Rp 8,60 triliun atau Rp 57,00 per lembar saham.
Setelah dilaksanakan RUPST, BRI kemudian membagikan sisa dividen sesuai dengan rasio pembayaran dividen yang ditetapkan dalam RUPST, yaitu sejumlah Rp 34,89 triliun atau Rp 231,22 per lembar saham.
Di sisi lain, BRI saat ini optimistis untuk mencapai target laba sebesar Rp 55 triliun pada tahun 2023. Dari total laba tersebut, BRI berencana membagikan dividen sebesar minimal 70% kepada para pemegang sahamnya.
Rekomendasi saham BBRI
Saham BBRI patut dicermati oleh para investor. Pada perdagangan Jumat 1 Desember 2023, harga saham BBRI ditutup di level 5.350, naik 75 poin atau 1,42%.
Kenaikan tersebut menutup tren negatif penurunan harga saham BBRI yang terjadi sejak awal pekan lalu. Dalam sebulan terakhir, harga saham BBRI terakumulasi naik 150 poin atua 2,88%.
Tiga sekuritas merekomendasikan beli saham BBRI. Mirae Asset Sekuritas menetapkan target harga Rp 6.600 per saham, NH Korindo Sekuritas Rp 6.300, dan RHB Sekuritas sebesar Rp 6.450 per saham.
Rekomendasi beli itu seiring kinerja perusahaan Bank BRI yang terjaga sesuai target. Analis NH Korindo Sekuritas, Leonardo Lijuwardi mengatakan, penyaluran kredit BBRI secara konsolidasi mencapai Rp 1.250,7 triliun, naik 12,5% yoy.
"Realisasi penyaluran kredit ini masih sesuai dengan panduan manajemen BBRI yang menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 10%-12% pada 2023," kata Leonardo kepada KONTAN, Rabu (15/11).
Itulah rekomendasi saham BBRI. Ingat, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News