Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
Selain itu, ditetapkannya KIK sebagai Kawasan Ekonomi Khusus yang memberikan insentif bagi perusahaan yang berorientasi ekspor menambah daya tarik bagi investor asing untuk menanamkan investasinya di Kendal. Sudah lebih dari 60 tenant yang bergabung di KIK sampai dengan saat ini dan mereka juga berasal dari manca negara.
Adapun saat ini jumlah ketersediaan lahan milik KIJA mencapai 5.085 hektar (ha) yang tersebar di Cikarang, Kendal, Tanjung Lesung dan Morotai.
Lebih lanjut, Muljadi menjelaskan realisasi pendapatan pra-penjualan (marketing sales) di semester II-2020 sudah hampir mendekat level penjualan dalam kondisi normal.
Baca Juga: Permintaan pergudangan meningkat seiring berkembangnya sektor logistik
Namun untuk realisasinya, Muljadi belum dampat menyampaikan. Melihat kondisi tersebut, KIJA optimistis marketing sales di tahun ini akan lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
Didukung oleh perbaikan kinerja pada semester II-2020, pertumbuhan ekonomi 2021 yang lebih baik, pelaksanaan vaksinasi dan dampak dari omnibus law.
Sama halnya dengan target marketing sales 2021, KIJA juga belum dapat menyampaikan guidance 2021. Namun sebagai gambaran, dalam kondisi normal KIJA mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) untuk akuisisi lahan sekitar Rp 300 miliar. "Dan untuk tahun ini tentunya akan lebih kecil dari itu," jelasnya.
Sumber dana capex untuk akuisisi lahan berasal dari kas internal dan sifatnya diskresioner tergantung dari kebutuhan dan ketersediaan kas.
Selanjutnya: Kawasan Industri Jababeka (KIJA) bentuk perusahaan patungan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News