kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

ACMF 2023 Berhasil Raih 4 Capaian Pasar Modal Berkelanjutan


Selasa, 17 Oktober 2023 / 14:27 WIB
ACMF 2023 Berhasil Raih 4 Capaian Pasar Modal Berkelanjutan
Pembukaan acara ASEAN Capital Markets Forum (ACMF) International Conference 2023 di Kuta, Badung, Bali, Selasa (17/10/2023).


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - BADUNG. ASEAN Capital Markets Forum (ACMF) 2023, di bawah kepemimpinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), meraih empat capaian pasar modal berkelanjutan.

OJK, sebagai regulator Pasar Modal Indonesia, didapuk menjadi Ketua ACMF 2023. Pertemuan ACMF ke-39 ini digelar mulai 16-17 Oktober 2023 di Bali. 

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan, pertemuan ini menjadi momentum untuk refleksi diri terkait pencapaian dan tujuan selanjutnya dalam pengembangan pasar modal berkelanjutan.

“Kami intens high level meeting ada beberapa hal yang sangat penting, termasuk ada empat capaian,” ujar dia dalam konferensi pers ACMF 2023 di Bali, Selasa (17/10).

Baca Juga: Terseret kasus Berlian Aset Manajemen, OJK Jatuhkan Sanksi Denda ke BCA Rp 100 Juta

Capaian pertama adalah penerbitan ASEAN Transition Finance Guidance. Dokumen ini adalah pedoman bagi regulator pasar modal dalam menerapkan sistem keuangan berkelanjutan, yang menekankan rencana transisi ekonomi rendah karbon.

Kedua, revisi ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS). ACGS merupakan standar penerapan tata kelola perusahaan berdasarkan prinsip corporate governance yang dikeluarkan oleh the Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).

Scorecard ini akan dipakai untuk top public listed company di ASEAN yang akan dimulai untuk tahun 2024.

“Lima aspek dalam penilaian adalah hak pemegang saham, perlakuan yang adil terhadap pemegang saham, peran pemangku kepentingan, pengungkapan dan transparansi, dan tanggung jawab direksi dan dewan komisaris," ungkap dia.

Baca Juga: Asean Capital Market Forum 2023 Digelar, Bahas Transisi Pasar Modal Berkelanjutan

Ketiga, ACMF mendorong peningkatan pelaporan sustainability disclosure yang berkolaborasi dengan International Sustainability Standards Board (ISSB). 

ISSB adalah badan independen yang mengembangkan dan menyepakati standar pengungkapan keberlanjutan (Sustainability Disclosure Standards). ISSB berada di bawah pengawasan International Financial Reporting Standards (IFRS).

Keempat, Handbook ASEAN Collective Investment Scheme - Sustainable and Responsible Fund (CIS-SRF) for Green Lane.

Pedoman ini merupakan buku saku regulator untuk memfasilitasi keuangan berkelanjutan. Dalam pedoman ini, regulator bisa menyediakan lebih banyak akses pasar terhadap produk investasi kolektif hijau berkelanjutan.

"Ini untuk memfasilitasi penawaran reksadana lintas-batas (cross border) berkelanjutan. Tentunya ini sejalan dengan komitmen net-zero emission," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×