kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.778   17,00   0,11%
  • IDX 7.467   -12,81   -0,17%
  • KOMPAS100 1.154   -0,21   -0,02%
  • LQ45 915   1,11   0,12%
  • ISSI 226   -0,98   -0,43%
  • IDX30 472   1,27   0,27%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,15   0,11%
  • IDXV30 140   1,01   0,73%
  • IDXQ30 157   0,31   0,20%

21 Maret, deadline akhir Bakrie bawa pulang BUMI


Kamis, 27 Februari 2014 / 13:33 WIB
21 Maret, deadline akhir Bakrie bawa pulang BUMI
ILUSTRASI. Foto udara areal petak persawahan ekstentifikasi untuk food estate di Desa Mulya Sari, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Minggu (9/10/2022). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/wsj.


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Asia Resource Minerals Plc (ARMS) kembali memberi kelonggaran kepada Grup Bakrie untuk menyelesaikan transaksi pemisahan investasi (separation transaction).

Dalam pernyataan di situs resmi, Rabu (26/2), ARMS memperpanjang tenggat waktu (deadline) penyelesaian transaksi hingga 21 Maret 2014 mendatang. Ini adalah deadline terakhir yang harus dipenuhi Grup Bakrie jika ingin membeli kembali (buyback) saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

Pasalnya, ARMS memutuskan tidak akan memperpanjang deadline transaksi lagi jika Bakrie tidak mentransfer senilai US$ 451 juta ke rekening escrow pada 19 Maret 2014 mendatang. Jika kondisi buruk itu terjadi, "separation transaction akan dibatalkan," tulis manajemen ARMS.

Keputusan terbaru itu didasarkan pada kesepakatan ARMS, Bakrie dan Grup Borneo yang terjalin Rabu (26/2) kemarin. Dalam pertemuan itu, Grup Bakrie menyatakan sudah bisa memenuhi dana senilai US$ 228 juta untuk menyelesaikan separation transaction.

Pada 19 Februari lalu, Grup Bakrie sempat menyatakan baru memiliki dana senilai US$ 163 juta. Imbasnya, mereka tidak bisa memenuhi deadline penyelesaian transaksi pada 21 Februari lalu.

ARMS bahkan sempat mempertimbangkan mengubah klausul transaksi, termasuk menurunkan jumlah saham BUMI yang akan dijual kembali ke Bakrie menjadi hanya 25,4%. Di klausul awal, Bakrie akan membeli seluruh kepemilikan ARMS di BUMI yang sebanyak 29,2%.

Imbasnya, nilai total transaksi jual beli saham BUMI akan berkurang dari US$ 501 juta menjadi US$ 436 juta. Nah, seiring klaim kemampuan membayar dari Bakrie, revisi itu tidak jadi dilakukan.

Grup Bakrie tetap diharuskan menyelesaikan transaksi sesuai kesepakatan awal pada 21 Maret 2014 mendatang. Tak hanya itu, Grup Bakrie pun harus mentransfer US$ 451 juta ke rekening escrow pada 19 Maret 2014 mendatang.

Total transaksi buyback BUMI sendiri sejatinya senilai US$ 501 juta. Namun, Grup Bakrie telah mentransfer senilai US$ 50 juta ke ARMS. Sisa dana yang senilai US$ 451 juta akan ditutupi dari dua sumber dana lain.

Pertama, Grup Bakrie akan menutupi US$ 228 juta. Sementara sisanya yang US$ 223 juta berasal dari penjualan saham ARMS milik Grup Bakrie ke Grup Borneo yang dalam hal ini adalah Ravenwood Acquisition Company Limited (RACL).

Grup Borneo memenuhi dana akuisisi saham ARMS dari pinjaman Raiffeisen Bank. "Perusahaan (ARMS) mengetahui RACL sudah memperpanjang masa kedaluwarsa pinjaman tersebut hingga 23 Maret 2014," tulis manajemen ARMS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×