kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

2015, obligasi korporasi jatuh tempo Rp 32,82 T


Rabu, 17 Desember 2014 / 19:37 WIB
2015, obligasi korporasi jatuh tempo Rp 32,82 T
ILUSTRASI. Tekanan darah tinggi


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pasar surat utang tahun depan akan diwarnai banyaknya obligasi korporasi jatuh tempo. PT Mandiri Sekuritas mencatat, total obligasi korporasi jatuh tempo  mencapai Rp 32,82 triliun.

Dari total tersebut,  mayoritas jatuh tempo pada kuartal II 2015 mencapai Rp 12,2 triliun. Sedangkan sisanya, obligasi korporasi yang jatuh tempo pada kuartal I mencapai Rp 7,9 triliun, kuartal III mencapai Rp 5,7 triliun, dan kuartal IV mencapai Rp 7,2 triliun.

Handy Yunianto, Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas mengatakan, banyaknya obligasi jatuh tempo akan menopang ramainya penerbitan obligasi korporasi tahun depan.

"Diperkirakan, perusahaan akan melakukan refinancing obligasi yang jatuh tempo tahun depan, " ujar Handy,  Rabu (17/12). Dia memprediksi, penerbitan obligasi korporasi tahun depan bakal mencapai Rp 50 triliun.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi tahun depan yang diperkirakan meningkat ke level 5,3% hingga 5,5% dibandingkan tahun ini yang diperkirakan dikisaran 5,1% juga akan memicu banyaknya penerbitan obligasi.  Menurut Handy,  kenaikan pertumbuhan ekonomi akan menopang  ekspansi perusahaan.

"Sehingga perusahaan membutuhkan pembiayaan dan akan mencari di pasar modal dengan cara menerbitkan obligasi, " kata Handy.   

Di samping itu, beban biaya atau cost of fund yang harus dikeluarkan perusahaan dari pembayaran kupon obligasi juga menjadi salah satu faktor penopang ramainya penerbitan obligasi korporasi. Menurut Handy,  penerbitan obligasi akan semakin ramai apabila yield obligasi pemerintah turun dibandingkan tahun ini.

Turunnya, yield obligasi pemerintah akan memicu turunnya kupon obligasi korporasi. Dus, cost of fund akan lebih murah.

Handy menghitung yield obligasi pemerintah bertenor 10 tahun tahun depan akan berkisar 8,3% atau naik tipis dibandingkan tahun iniyang sekitar 8,2%. Untuk tenor pendek dua dan lima tahun diperkirakan tidak akan beranjak dari level masing-masing 7,3% dan 7,8%.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total emisi obligasi dan sukuk sepanjang 2014 mencapai 47 emisi dari 35 emiten senilai Rp 45,79 triliun.

Berikut 10 Besar Emiten Obligasi Korporasi dan Profil Jatuh Tempo 2015:

1. Astra Sedaya Finance : Rp 4,8 triliun
2. Adira Finance: Rp 4,16 triliun
3. Federal International Finance: Rp 2,44 triliun
4. Bank BTPN: Rp 2,01 triliun
5. Indonesia Eximbank: Rp 1,8 triliun
6. Indomobil Finance Indonesia : Rp 1,7 triliun
7. Sarana multigriya Finansial: Rp 1,3 triliun
8. WOM Finance: Rp 1,13 triliun
9. Telkom: Rp 1,005 triliun
10. Toyota astra Financial Services: Rp 999 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×