Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rencana PT Borneo Lumbung Energi & Metal Energi Tbk (BORN) untuk mengempit saham Bumi Plc milik Group Bakrie kian serius. Manajemen BORN berharap, awal tahun depan proses menambah saham di Bumi Plc bisa terlaksana.
Alexander Ramlie, Direktur Utama BORN mengatakan, pihaknya akan membeli 23,8% saham Bumi Plc milik Group Bakrie dari Ravenwood Pe. Ltd. Ravenwood merupakan perusahaan milik Samin Tan yang akan membeli Bumi Plc. Alexander bilang, Ravenwood dan BORN merupakan entitas yang berbeda. Namun, keduanya dimiliki oleh pemegang saham yang sama yakni, Samin Tan.
"Kami harus berbicara terlebih dahulu dengan kreditur, salah satunya adalah Standard Chartered Bank," ujarnya, Rabu (16/10).
Ia mengaku belum bisa mengemukakan secara mendetil terkait rencana tersebut. Hanya saja, ia memperkirakan, aksi korporasi tersebut bisa terlaksana awal tahun depan. Jika rencana ini terealisasi, maka BORN akan menjadi pemilik saham mayoritas Bumi Plc dengan kepemikan sekitar 47,6%.
Dengan demikian, perseroan bisa melakukan konsolidasi atas kinerja PT Brau Coal Energy Tbk (BRAU). Sekedar informasi, Bumi Plc menguasai 84,7% saham BRAU. Alexander mengestimasi, kinerja perusahaan akan dua kali lebih besar dari saat ini jika akuisisi terlaksana.
Untuk mempercepat proses tersebut, BORN tengah fokus menyiapkan pemisahan entitas patungan dengan Group Bakrie. Seperti diketahui, pada 2011 lalu, BORN berkongsi dengan Group Bakrie untuk menguasai total 47,6% saham Bumi Plc.
Kendaraan yang digunakan keduanya adalah Borneo Bumi Energi & Metal Pte. Ltd (BBEM) dan Bumi Borneo Resources Pte. Ltd (BBR). BORN menguasai 51% saham BBEM, sisanya dimiliki Gorup Bakrie. Sedangkan di BBR, BORN mengempit 49%.
Pemisahan kedua kongsi tersebut akan dilakukan dengan tiga cara. Pertama, BORN akan mentransfer kepemilikan 49% saham BBR kepada Bakrie. Kedua, Bakrie akan mentransfer 49% saham BBEM ke BORN. Ketiga, BBR bakal mentransfer 3 juta saham tanpa hak suara Bumi Plc ke BORN. Saham ini akan berubah menjadi saham dengan suara setelah transaksi selesai.
"Kami targetkan pemisahan ini akan selesai akhir November 2013," imbuh Alexander.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News