kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

10 emiten terpental dari Indeks KOMPAS100, simak kata dua analis ini


Kamis, 25 Juli 2019 / 23:29 WIB
10 emiten terpental dari Indeks KOMPAS100, simak kata dua analis ini


Reporter: Yasmine Maghfira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini merilis Indeks KOMPAS100 untuk periode perdagangan Agustus 2019 sampai Januari 2020. Berdasarkan daftar saham tersebut, terdapat 10 emiten yang keluar dari penghitungan Indeks KOMPAS100 seperti AGRO, BBKP, BTPN, FASW, PBRX, PTRO, SMDR, SIMP, SILO, dan SIDO.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menyatakan 10 perusahaan tersebut keluar dikarenakan kurang dilirik oleh para investor. Penyebabnya adalah para emiten itu kurang aksi korporasi.

"Aksi korporasi kurang, kinerja fundamental mereka juga dipertanyakakan. Sebab, pemberitaan tentang emiten-emiten itu masih minim," jelas Nafan kepada Kontan.co.id pada (25/7).

Baca Juga: BEI lakukan evaluasi, ini rekomendasi analis untuk emiten baru penghuni Kompas100

Nafan menambahkan kemungkinan investor sepertinya tidak memperhatikan dan mencermati saham para perusahaan itu karena tren faktor kinerja fundamental yang belum ada tanda-tanda perbaikan.

Menurut Nafan, emiten perlu berkomitmen dalam mengabarkan kinerja mereka ke publik. Antara lain pengumuman mengenai ekspansi bisnis, menang proyek, atau pun strategi bisnis dalam meningkatkan kinerja mereka ke depan.

"Jika mereka rutin melakukan itu jadi di dengar investor dan menarik untuk dicermati pelaku pasar," ujar Nafan.

Selain itu, Nafan menilai dari sisi teknikal, beberapa saham seperti FASW, PBRX, BTPN, SMDR, SILO, dan SIDO rata-rata memiliki pergerakan harga saham yang sangat tidak jelas (random).

Baca Juga: Ada 10 saham yang masuk indeks KOMPAS100, simak daftar kompletnya

Ia juga menambahkan pergerakan saham para emiten itu belum bisa menggambarkan tingkat likuiditas perusahaan mereka. Hal itu, juga menjadi alasan investor kurang melikir saham emiten-emiten itu.

Nafan menambahkan likuiditas bisa saja terjadi dari kenaikan harga saham tiba-tiba. Akan tetapi, ketika investor melakukan aksi profit taking, kemungkinan saham-saham itu tidak akan begitu likuid lagi.

Pada dasarnya, Indeks KOMPAS100 menggambarkan tren pergerakan saham yang mengikuti mekanisme pasar.

Pada saat yang sama, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyatakan adanya rebalancing Indeks KOMPAS100 mengartikan emiten yang masuk dalam daftar terbilang memiliki fundamental yang bagus dan memenuhi persyaratan untuk masuk kategori KOMPAS100.

Baca Juga: Simak daftar 15 perusahaan di indeks LQ45 yang naik di atas 10% sejak awal 2019

Sementara, Herditya menilai saham perusahaan yang keluar mempunyai potensi untuk terkoreksi dan menjadi sentimen negatif. Berbeda dengan Herditya, Nafan menyatakan emiten yang keluar dari Indeks KOMPAS100 bisa tidak menjadi sentimen negatif asalkan mereka meningkatkan aksi korporasi.

Herditya menambahkan dari MNC Sekuritas menyarankan dua emiten yang keluar dari KOMPAS100 masih menarik ialah AGRO dan SIDO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×