kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nilai kontrak baru Wijaya Karya Gedung (WEGE) mencapai Rp 9,6 triliun


Selasa, 24 Desember 2019 / 09:10 WIB
Nilai kontrak baru Wijaya Karya Gedung (WEGE) mencapai Rp 9,6 triliun
ILUSTRASI. Konstruksi pembangunan wahana permainan, apartemen dan hotel Transpark Cibubur, yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kontrak baru PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) telah mencapai Rp 9,6 triliun pada akhir pekan kedua Desember 2019. Angka ini setara 80% dari target kontrak baru tahun 2019 sebesar Rp 11,98 triliun.

“Kontrak baru tersebut belum termasuk kontrak dengan penawaran terendah sekitar Rp 500 milar yang rencananya diumumkan di akhir Desember 2019,” jelas  Direktur Operasi I WEGE Rudy Hartono melalui rilis yang diterima Kontan.co.id, Senin (23/12).

Kontrak-kontrak baru yang telah diperoleh antara lain,  Mall CBD Citraland Surabaya, Apartemen Barsa City Yogyakarta, Kampus UC-4 Surabaya, Apartemen Embarcadero Bintaro, Collins Boulevard Serpong, The Park Mall Semarang, Jakarta International Stadium, Pakubowono Patra Kuningan, Bandara Hasanuddin Makasar, Revitalisasi Taman Ismail Marzuki Jakarta,Hotel Domestik T3 Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Universitas Muhammadiyah Lampung, Apartemen Sun City Surabaya, Pengembangan Industri Teknologi Kepolisian Program Kreditor Swasta Asing dan Site Office Halim.

Baca Juga: Wika Gedung (WEGE) Mulai Fokus Bisnis Modular

Menurut Direktur Utama WEGE Nariman Prasetyo, komposisi kontrak baru tersebut terdiri dari proyek pemerintah 9%, BUMN 64% dan swasta 27%. Adapun tipe proyeknya adalah perkantoran 6%, fasilitas umum 46%, komersial 6% dan residensial 42%.

Sementara itu pada kuartal III-2019 WEGE meraih laba Rp 304,15 miliar atau naik 5,79 % (yoy) dari capaian laba bersih di periode yang sama tahun lalu Rp 287,50 miliar. Adapun, penjualan (tidak termasuk penjualan KSO) per 30 September 2019 sebesar Rp 3,37 triliun.

“Di tahun ini, dimana masa penawaran proyek-proyek dari pemerintah dan BUMN yang biasanya dilakukan di awal tahun mundur dari rencana karena siklus pemilu di Indonesia, namun WEGE tetap dapat mencatatkan pertumbuhan kinerja positif,” ujar Nariman.

Baca Juga: Wijaya Karya Gedung (WEGE) targetkan kenaikan kontrak baru 15%-20% di tahun 2020

Lebih lanjut, WEGE akan terus mengembangkan usahanya di lini konsesi. Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini sedang dalam proses tender konsesi Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) bandar udara, rumahsakit, dan badan usaha yang menjadi konsesi pada social & city infrastructure lainnya. Sebelumnya WEGE juga telah memiliki bisnis konsesi di de Braga Hotel Bandung dan Perkantoran Mandiri Proklamasi. 

Sementara terkait ekspansi luar negeri, WEGE bersinergi dengan WIKA untuk menggarap proyek mixed use building senilai Rp 3,4 triliun di Senegal, Afrika Barat. Porsi WEGE di proyek ini 60% atau senilai kurang lebih Rp 2 triliun.

Baca Juga: Wijaya Karya Gedung (WEGE) menargetkan pendapatan proyek modular Rp 190 miliar

Perpindahan ibu kota ke Kalimantan pun menjadi peluang bagi WEGE dalam mengembangkan jasanya sebagai total solution contractor dengan bisnisnya yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Alokasi biaya Rp 300 triliun-Rp 500 triliun yang direncanakan Bappenas akan meningkatkan pertumbuhan pembangunan infrastruktur dan properti di area tersebut.

“Hal ini menjadi peluang besar bagi WEGE masuk sebagai kontraktor gedung, termasuk bagi industri precast dan modular,” tegas Nariman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×