Reporter: Grace Olivia | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) mencatat pertumbuhan volume transaksi signifikan sepanjang kuartal pertama tahun ini. Dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, volume transaksi BBJ tumbuh 49,26% per akhir Maret lalu.
Berdasarkan data BBJ, total volume transaksi pada kuartal-I 2018 mencapai 5,14 juta lot. Volume ini terdiri dari transaksi bilateral sebesar 4,77 juta lot dan transaksi multilateral sebesar 369.000 lot.
Dalam transaksi multilateral, kopi robusta menjadi komoditas dengan volume transaksi terbesar sebanyak 114.960 lot. Diikuti, emas berjangka 250 gram dan 100 gram yang masing-masing membukukan volume transaksi sebesar 78.684 lot dan 53.773 lot.
Sementara, single stock mencatat volume transaksi terbesar sebanyak 3,54 juta lot pada transaksi bilateral. Diikuti oleh transaksi komoditas emas Loco London sebesar 857.120 lot hingga Maret 2018.
Direktur Utama BBJ Stephanus Paulus Lumintang menjelaskan, kenaikan volume transaksi ini disebabkan adanya fluktuasi harga komoditas yang terjadi sejak awal tahun.
"Volatilitas yang dialami nilai tukar rupiah juga berpengaruh terhadap pergerakan harga komoditas, termasuk yang dihasilkan di Indonesia seperti kakao dan olein. Fluktuasi ini yang membuat animo investor meningkat," ujar Paulus, Jumat (13/4).
Hingga akhir tahun ini, Paulus menargetkan total volume transaksi di BBJ bisa tumbuh 10% mencapai angka 6 juta lot. Asal tahu saja, tahun lalu volume transaksi BBJ turun tipis dari 5,68 juta lot menjadi 5,5 juta lot.
Paulus menyampaikan, potensi pasar derivatif di Indonesia masih begitu besar. Saat ini, jumlah akun nasabah BBJ masih di kisaran 112.000. Transaksi harian dari segi volume lot juga terbilang masih sangat minim.
"Namun, kami optimistis menargetkan tahun ini transaksi over the counter (OTC) bisa mencapai 19.000 lot per hari. Kami sudah mencapai itu di kuartal pertama 2018," imbuh Paulus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News