Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) optimistis tahun ini dapat meningkatkan volume transaksi hingga 10% terutama pada transaksi multilateral. Terdapat sejumlah agenda besar yang tengah dipersiapkan bursa derivatif ini untuk meningkatkan minat pasar.
Direktur Utama BBJ Stephanus Paulus Lumintang menyatakan, BBJ tengah menyiapkan aksi korporasi besar.
"Kami sedang menyiapkan satu aksi korporasi besar, mungkin bisa rilis di kuartal II nanti," kata Stephanus dalam konferensi Market Review 2017 dan Outlook 2018 BBJ., Rabu (10/10). Namun ia enggan merinci rencana tersebut.
Ia hanya menyebut, setidaknya terdapat empat agenda yang dapat dinantikan pasar bursa berjangka Indonesia pada 2018 dan 2019. Agenda tersebut adalah kontrak lelang fisik refinansi gula, kontrak berjangka komoditas karet, kontrak berjangka emas syariah dan kontrak berjangka finansial.
"Target kami, pada 2018 adalah jumlah transaksi naik 10%, tapi dengan aksi korporasi yang sedang kami siapkan ini, kenaikan hingga 32% itu memungkinkan," lanjutnya.
Setelah sukses meneken kerja sama dengan bursa berjangka Malaysia dan Thailand untuk kontrak berjangka karet, BBJ juga melirik kesempatan menggaet Vietnam. Paulus menyatakan, pada Februari mendatang, International Tripartite Rubber Council (ITRC) akan mengadakan pertemuan di Jakarta yang berpotensi menggaet Vietnam dalam kelompok ini.
"Ini untuk memberi hedging harga kontrak karet berjangka antar negara produsen," jelas Stephanus.
Asal tahu saja, sepanjang 2017, BBJ membukukan kenaikan transaksi multilateral sebesar 23,57% year on year (yoy) menjadi 1,090 juta lot. Namun, transaksi sistem perdagangan alternatif (SPA) turun 8,3% yoy menjadi 4,4 juta lot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News