kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Targetkan pendapatan tumbuh 10%-15% tahun ini, simak strategi Cottonindo (KPAS)


Rabu, 06 Maret 2019 / 18:31 WIB
Targetkan pendapatan tumbuh 10%-15% tahun ini, simak strategi Cottonindo (KPAS)


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS) menargetkan pendapatan tahun ini tumbuh sekitar 10%-15% dari tahun lalu menjadi Rp 110 miliar-Rp 115 miliar.

Direktur Independen sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Cottonindo Ariesta Tbk Johan Kurniawan mengatakan, untuk mencapai target pendapatan tahun ini, perusahaan sudah menyiapkan beberapa strategi. "Strategi untuk mencapai target tersebut adalah dengan tetap menjaga hubungan kerjasama dengan rekan-rekan private label dan memperkuat home brand dari KPAS," jelasnya Selasa (5/3).

Johan menambahkan, tahun ini KPAS berencana untuk menaikkan kontribusi ekspor kapas setengah jadi menjadi 15%. "Komposisi ekspor di tahun 2018 masih di bawah 10% dan di 2019 diharapkan naik bisa di tahun ini," imbuhnya.

Sebelumnya Presiden Direktur  PT Cottonindo Ariesta Tbk Marting Djapar pernah mengatakan kontribusi ekspor kapas setengah jadi atau yang disebut bleach cotton yang terdiri dari sliver dan spunlache terhadap pendapatan perusahaan sebesar 10% di 2018. Dan di tahun 2019 diharapkan naik sekitar 15% karena ada penambahan mesin dan juga pembangunan pabrik kedua di Subang.

Untuk mencapai target penambahan kontribusi ekspor ini, perusahaan akan meningkatkan kerjasama dengan rekan-rekan lama dari tujuan ekspor di Asia Pasifik seperti Rusia, Arab Saudi, Abu Dhabi, China dan Taiwan dan Vietnam. "Negara-negara Asia Pasifik jadi tujuan utama ekspor KPAS. Tapi pasar dalam negeri masih jadi tujuan utama dan menjadi sumber pendapat utama bagi perusahaan," tambah dia.

Sementara itu, terkait perkembangan pembangunan pabrik di Subang, ia bilang hingga saat ini progres pembangunan pabrik di Subang untuk tahap pertama sudah 50%. "Kalau mesin datang, semoga ready to install. Target Juni sudah bisa terkirim dan semoga awal semester II-2019 sudah bisa mulai produksi," kata Johan.

Catatan saja, dalam penawaran saham perdana (IPO) Oktober 2018 lalu, Cottonindo meraup dana segar Rp 45,02 miliar. Dari jumlah itu, sekitar 67% digunakan untuk membeli lahan untuk pabrik ke-2 di Subang dan sudah direalisasikan seluruhnya. Di mana untuk pembelian lahan pabrik yang seluas 5 hektare itu menghabiskan dana sebesar Rp 30 miliar dan pembelian mesin baru sekitar Rp 10 miliar. Sisanya yang sekitar Rp 5 miliar dipakai untuk belanja modal kerja.

Johan bilang, dana untuk pembelian tanah sudah diserap 100%. Lalu alokasi dana untuk modal kerja atau untuk operasional juga telah digunakan 100%. "Lalu dana untuk pembelian mesin yang sebesar Rp10 miliar, baru sebagian digunakan. Uang down payment sudah dibayarkan dan mesin dari Eropa sedang dirakit," paparnya.

Jika dihitung, hingga akhir Desember 2018, total realisasi dana IPO KPAS sudah terpakai sekitar Rp 41,6 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×