kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cottonindo Ariesta (KPAS) tingkatkan kapasitas produksi 300%


Senin, 10 Desember 2018 / 11:24 WIB
Cottonindo Ariesta (KPAS) tingkatkan kapasitas produksi 300%
ILUSTRASI. Pabrik PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS)


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS) berencana meningkatkan kapasitas produksi sebesar 300%, menjadi 64,8 juta paks produk kapas pada tahun 2019.

Hal itu untuk mengantisipasi tingginya permintaan kapas dari pasar luar negeri. Saat ini, kapasitas produksi perusahaan yang mengolah dan memproduksi kapas untuk kosmetik, kesehatan dan industri ini baru mencapai 21,6 juta paks per tahun.

“Peningkatan kapasitas produksi sebesar 300% tersebut, setelah pabrik baru kami selesai dibangun, dan mulai berproduksi pada kuartal kedua 2019,” kata Marting Djapar, Direktur Utama Cottonindo Ariesta dalam keterangan, Senin (10/12).

Selama ini KPAS telah mengekspor produknya ke sejumlah negara seperti Hong Kong, Vietnam, Filipina, Malaysia, Taiwan, dan Myanmar. Cottonindo menembus pasar Australia, Rusia dan Uni Emirat Arab. Dalam waktu dekat perusahaan ini akan mengekspor produknya ke Korea Selatan.

KPAS berniat meningkatkan porsi ekspor menjadi sekitar 15%-20% dari total kapasitas produksi. "Salah satu buyer dari Korea Selatan, setelah berkunjung ke pabrik kami, langsung minta bikin kontrak pembelian. Padahal, itu baru pertemuan pertama dan belum ada MoU apapun. Tentunya hal ini dapat meningkatkan pendapatan perusahaan sekaligus juga menambah devisa negara,” kata Marting.

Lebih lanjut Marting menjelaskan bahwa mesin-mesin pada pabrik baru tersebut memiliki produktivitas dan tingkat efisiensi yang lebih baik dibanding mesin yang saat ini digunakan. Total investasi pembangunan pabrik baru tersebut mencapai Rp 30 miliar, yang sebagian pendanaannya bersumber dari hasil penawaran saham perdana 5 Oktober 2018 lalu.

KPAS yang telah berproduksi selama 24 tahun di Indonesia, juga berkomitmen meningkatkan penetrasinya ke pasar dalam negeri, mulai dari Aceh sampai Papua. Merek utama KPAS di pasar domestik adalah Wellness dan Mawar, yang dipasarkan melalui distributor di 34 provinsi. KPAS juga bekerjasama dengan banyak jaringan pasar modern dan mini market seperti Indomaret, Alfamart, Transmart, Carrefour, dan Lottemart untuk home brand.

Menurut Direktur dan Sekretaris Perusahaan KPAS Johan Kurniawan, potensi pasar kapas di dalam negeri masih sangat besar. Sebab, tingkat permintaan tumbuh lebih cepat ketimbang supply dari pelaku industri. "Market share kami cukup besar karena memang produsen kapas terintegrasi seperti kami di Indonesia, hanya ada dua termasuk kami sendiri," jelasnya.

Sebagai informasi, KPAS menggunakan bahan baku dari dalam negeri yang tersedia sangat melimpah dan tidak terpengaruh oleh fluktuasi nilai tukar. KPAS juga merupakan satu-satunya produsen kapas berstatus perusahaan terbuka, yang memiliki pabrik terintegrasi dari hulu hingga hilir. Bahan baku yang diolah selanjutnya diproduksi menjadi kapas keperluan kosmetik, kesehatan dan industri di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×