kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Properti membikin kinerja ARNA semakin merana


Kamis, 03 September 2015 / 08:46 WIB
Properti membikin kinerja ARNA semakin merana


Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bak penyakit sampar, tekanan akibat perlambatan sektor properti menular ke PT Arwana Citra Mulia Tbk sedikit retak. Pendapatan dan laba bersih produsen keramik tergerus. Mengacu laporan keuangan, pada semester I 2015, emiten berkode ARNA membukukan pendapatan sebesar Rp 635,35 miliar, turun 21,32% dibandingkan semester I 2014. Adapun, pada semester I Di periode sama, laba turun 64,49% menjadi Rp 52,91 miliar.

Sektor properti erat berhubungan dengan industri keramik. Wilbert, Research Associate Sinarmas Sekuritas, menilai, perlambatan sektor properti masih menjadi tantangan besar bagi penjualan industri keramik tahun ini, termasuk ARNA. Kondisi semakin berat, tatkala nilai tukar rupiah terus terkapar di hadapan dollar Amerika Serikat (AS).

“Sebagian besar cost ARNA dalam bentuk dollar, misalnya untuk pembelian gas alam ,” ujar Wilbert kepada KONTAN (2/9).

Bahan baku keramik ARNA, seperti pelapis bagian atas, bergantung dari impor. Walhasil, terkaparnya nilai tukar rupiah menyebabkan biaya produksi terkerek dan mengancam laba perusahaan.

Sementara, Kiswoyo Adi Joe, Managing Partner Investa Saran Mandiri, menilai, ARNA memiliki keunggulan dari segi pemakaian gas yang lebih efisien. Ini lantaran pemakaian mesin produksi baru. Selain itu lokasi pabrik yang tersebar di beberapa daerah menyebabkan biaya distribusi dapat lebih mini. “Apalagi, ARNA mulai mengincar kota-kota menengah dan kecil,” ujar Kiswoyo.

Manajemen ARNA sendiri kini tengah menanti terwujudnya program sejuta rumah pemerintah. Wilbert memandang, program ini bisa memoles kinerja ARNA lebih berkilau, lantaran perseroan lebih banyak menyasar segmen menengah bawah, yang menjadi pasar program sejuta rumah.

Menambah pabrik

Kalau tak ada aral melintang ARNA akan mengoperasikan pabrik kelima di Mojokerto, Jawa Timur. Kapasitas produksi pabrik ini 8 juta per meter persegi (m²) keramik per tahun. Dana investasi pabrik ini Rp 300 miliar.

Sebelumnya ARNA memiliki empat pabrik yang nongkrong di Tangerang, Serang, Gresik dan Palembang. Dengan tambahan pabrik baru tersebut total kapasitas produksi ARNA akan menjadi 57,7 juta m² per tahun. Wilbert memandang positif aksi korporasi tersebut.

Pabrik baru ARNA akan memproduksi keramik berkualitas lebih tinggi atau segmen lebih ke atas. “Margin produk ini lebih besar ketimbang produk original,” terangnya. Memang, tahun ini penjualan keramik diprediksi masih melambat. Di jangka panjang, produk tersebut dapat menunjang pendapatan.

Menurut Kiswoyo, penambahan pabrik menguak peluang ARNA menyelami pasar keramik segmen menengah-atas. Namun, ia memprediksi, kinerja penjualan ARNA tahun ini masih melambat . Kiswoyo merekomendasikan beli saham ARNA di harga wajar Rp 600 per saham.

Andy Lesmana, Analis Macquarie, merekomendasikan, netral dengan target harga Rp 480. Kemudian, Wilbert merekomendasikan netral, tapi masih mereview target harga saham ARNA. Pada perdagangan Rabu (2/9), harga saham ARNA ditutup menguat 0,85% ke l Rp 474 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×