Reporter: Albertus M. Prestianta |
JAKARTA. Obligasi korporasi baru laris manis. Satu yang diserbu pemodal adalah obligasi terbitan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF). Selama masa penawaran awal (bookbuilding), 15-29 Maret, penawaran obligasi berkelanjutan (PUB) I SMF tahap II mencatat permintaan beli Rp 1,904 triliun, jauh di atas target awal, Rp 750 miliar. SMF memutuskan, nilai emisi sebesar Rp 1,25 triliun.
Direktur Utama SMF Raharjo Adisusanto menuturkan, ada tiga seri dalam PUB I tahap kedua. Seri A tenor dua tahun, terjual Rp 255 miliar, dengan kupon 7,1%. Seri B berjangka 3 tahun, terjual Rp 157 miliar, dengan kupon 7,35%. Seri C tenor lima tahun nilainya Rp 838 miliar memberi kupon 7,55%.
Komposisi pembeli obligasi SMF adalah perusahaan asuransi dengan porsi kepemilikan 52%, perbankan (23,2%), pengelola dana pensiun (14,08%) serta reksadana, yayasan dan ritel (10%).
Selain SMF ada PT Pertamina yang akan menerbitkan obligasi dollar AS senilai US$ 2 miliar. Namun, Vice President Corporate Communication Pertamina, Mochamad Harun belum bersedia menjelaskan rencana itu. "Tunggu dululah. Masih dalam proses. Nanti akan diberi tahu," kilah dia, (26/4).
Menurut sumber Bloomberg, Pertamina menawarkan obligasi dua seri. Pertama, tenor 10 tahun dengan yield 5,125%. Kedua, tenor 30 tahun yield 6,25%. Pertamina kabarnya juga sudah menunjuk penjamin emisi yaitu Citigroup, Barclays dan HSBC.
Analis Obligasi PT Mega Capital Indonesia, Ariawan menilai, Pertamina memiliki peringkat utang yang sama dengan Indonesia yaitu BBB-. Tentu ini menjadi nilai lebih bagi mereka. Prospek obligasi ini juga menarik jika Pertamina benar memberi yield sebesar itu. "Investor global akan menyerbu," yakin Ariawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News