Reporter: Dede Suprayitno, Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengocok ulang saham di daftar efek margin dan short sell untuk periode Februari 2018. Tujuh saham anyar bergabung dalam daftar efek margin, sementara lima saham masuk daftar transaksi short sell.
Hal ini membuat komposisi saham efek margin dan short sell kembali bergeser. Sebab di saat yang sama, ada lima saham yang keluar dari daftar efek margin dan tiga saham terlempar dari daftar short sell.
Saham yang masuk efek margin adalah Trisula Textile Industries (BELL), Energi Mega Persada (ENRG), Garuda Maintenance Facility Aero (GMFI), Lautan Luas (LTLS), Emdeki Utama (MDKI), Ristia Bintang Mahkotasejati (RBMS) dan Ultra Jaya Milk Industry & Trading (ULTJ). Sedangkan lima saham yang masuk daftar efek short sell adalah BBHI, ENRG, LTLS, RBMS dan ULTJ.
Mengacu pengumuman BEI yang dipublikasikan kemarin, ada 183 saham yang tergabung dalam daftar efek margin. Nah, anggota bursa yang boleh mentransaksikan ke-183 efek margin ini adalah sekuritas yang memiliki MKBD lebih dari Rp 250 miliar. Sedangkan sekuritas dengan MKBD di bawah Rp 250 miliar hanya boleh bertransaksi margin yang meliputi 44 saham.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada menyebutkan, saham yang masuk dalam daftar efek margin dan short sell bisa dilihat berdasarkan likuiditas saham. Sebab, hal ini kelak menentukan kemampuan sekuritas maupun investor dalam berinvestasi di saham tersebut. "Short sell tergantung likuiditas saham tersebut," ujar dia kepada KONTAN, Rabu (31/1).
Dari sisi likuiditas, ada beberapa saham yang cukup menarik untuk dicermati. Misalnya LTLS, GMFI, ULTJ dan ENRG. Sementara saham seperti MDKI, BELL, dan RBMS dinilai kurang likuid. Likuiditas dianggap baik untuk menjaga rasio margin. "Sekuritas penting mencermati likiditas," ungkap Reza.
Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menilai, volume perdagangan saham menjadi salah satu pertimbangan BEI dalam menetapkan daftar efek margin. Secara psikologis, saham yang masuk daftar efek margin mendapatkan stimulus. "Pergerakannya nanti akan lebih atraktif," tutur dia.
Namun, masih ada beberapa risiko bagi broker maupun investor. Risiko tersebut dapat terjadi jika saham itu tidak likuid.
Dari sederet saham baru yang masuk daftar efek marjin, William melihat ada dua saham yang menarik, yakni LTLS dan ENRG. Harga saham LTLS mulai meningkat. Sedangkan ENRG akan diuntungkan sentimen sektoral, yakni pergerakan harga komoditas yang mulai positif.
Menyinggung saham emiten yang keluar dari daftar margin, Reza melihat saham itu biasanya tidak likuid. Tak banyak investor mentransaksikan saham itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News