kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laju kenaikan harga minyak terhenti


Rabu, 17 Agustus 2016 / 20:00 WIB
Laju kenaikan harga minyak terhenti


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

LONDON. Laju kenaikan harga minyak mendekati level tertinggi dalam lima pekan terakhir terhenti. Seiring data yang menunjukkan stok bensin Amerika Serikat (AS) bertambah, menjaga persediaan pada tingkat musiman tertinggi lebih dari dua dekade.

Mengutip Bloomberg, Rabu (17/8) minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September diperdagangkan turun 5 sen berada pada level US$ 46,53 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 12:44 siang waktu London.

Kontrak minyak WTI ini naik 1,8 % ke level US$ 46,58 hari Selasa, ditutup pada level tertinggi sejak 12 Juli lalu.

Sedangkan, minyak Brent untuk pengiriman Oktober merosot 0,3 % ke level US$ 49,09 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Kontrak menguat 1,8 % ke level US$ 49,23 pada Selasa, juga membatasi kenaikan 12 % selama empat sesi.

Kontrak minyak sedikit berubah di New York, setelah menguat 12 % dalam empat sesi sebelumnya setelah Arab Saudi mengatakan mereka bersiap untuk bertindak untuk menstabilkan pasar. Di sisi lain, persediaan bahan bakar AS meningkat 2,18 juta barel pada pekan lalu, menurut laporan dari American Petroleum Institute.

Berbeda dengan hasil survei Bloomberg yang menunjukkan persediaan bahan bakar AS menurun. Rencananya, pemerintah AS akan mengumumkan datanya hari ini.

Asal tahu saja, harga minyak telah melonjak lebih dari 17 % sejak penutupan di bawah US$ 40 per barel dan jatuh ke pasar bearish pada awal bulan ini. Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan pekan lalu bahwa Rusia terbuka untuk bekerja sama guna menstabilkan pasar.

Sebuah kesepakatan untuk pembekuan output pertama kali diusulkan pada bulan Februari tetapi pertemuan pada bulan April berakhir tanpa kesepakatan akhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×