kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Minyak WTI mengejar level US$ 45 per barel


Senin, 15 Agustus 2016 / 18:05 WIB
Minyak WTI mengejar level US$ 45 per barel


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Spekulasi pasokan yang akan ditahan oleh OPEC menjadi suntikan tenaga yang efektif untuk mendorong harga minyak mentah west texas intermediate (WTI) melambung tinggi.

Mengutip Bloomberg, Senin (15/8) pukul 15.40 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman September 2016 di New York Mercantile Exchange terbang 1,06% di level US$ 44,96 per barel dibanding hari sebelumnya.

Arab Saudi memberikan sinyal untuk menyiapkan diskusi dengan para anggota OPEC dan negara produsen lainnya untuk membahas mengenai upaya menstabilkan pasar. Rencananya diskusi informal ini akan digelar pada bulan depan.

Sambutan positif datang dari Rusia, melalui Menteri Energi Rusia, Alexander Novak, bahwa Rusia terbuka pada ajakan untuk membahas soal supply freeze tersebut.

Menteri Energi Arab Saudi, Khalid Al – Falih mengatakan hasil dari diskusi tersebut diharapkan bisa membantu menstabilkan pergerakan harga di pasar.

“Penahanan produksi yang direncanakan hanya akan menjadi dorongan bagi hadirnya sentimen positif di pasar tapi tidak berdampak langsung pada pasokan yang tersedia di pasar,” kata Mike Wittner, Head of Oil Market Research Societe Generale SA seperti dikutip dari Bloomberg.

Selain itu, pasar juga masih dibebani oleh laporan Baker Hughes Inc mengenai penambahan rig pengeboran aktif minyak mentah di AS yang sudah naik dalam tujuh pekan beruntun. Ini merupakan kenaikan terpanjang sejak 2014 silam. Jika ini terus berlangsung, maka pasar mengkhawatirkan produksi minyak AS akan bertambah lagi dan harga akan tertekan.

Pekan lalu rig pengeboran AS naik 15 unit menjadi 396 unit. Ini merupakan level tertinggi sejak Februari 2016 lalu. Sejak Juni 2016 artinya sudah terdapat 66 unit rig yang bertambah di pasar AS.

Sembari menanti kejelasan dari supply freeze harga akan tetap bergerak tertahan dan sulit mempertahankan kenaikan di atas level US$ 45 per barel. Namun dukungan untuk jangka pendek datang dari Nigeria yang dilaporkan tidak akan memproduksi lebih dari 1,5 juta barel per hari.

Hal ini terjadi karena kerusakan infrastruktur tambang minyak di Nigeria setelah serangan militan. Untuk sementara memang diprediksi harga minyak WTI akan terus naik mengejar level US$ 45 per barel. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×