Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan Selasa (6/10). IHSG ditutup menguat 0,82% di level 4.992,22 pada perdagangan kemarin.
Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), mayoritas sektor di bursa memang menghijau. Sektor yang menguat paling signifikan adalah sektor keuangan hingga 1,65%. Setelahnya disusul sektor aneka industri yang menguat hingga 1,25%, serta sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang naik 1,14%.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengamati, penguatan IHSG kemarin didorong oleh optimisme pemulihan kondisi kesehatan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Sementara dari dalam negeri, IHSG dipicu pengesahan RUU Omnibus Law Cipta Kerja yang diharapkan bisa membangkitkan perekonomian.
Adapun penguatan IHSG diprediksi masih akan berlanjut pada perdagangan, Rabu (7/10). Dennies memperkirakan IHSG akan bergerak dengan level support 4.986 hingga 4.973. Sementara, level resistance akan berada di 5.017 hingga 5.035.
Baca Juga: Wall Street cenderung melemah meski ada harapan pada kesepakatan stimulus AS
"Penguatan diperkirakan akan terbatas. Investor masih akan mencermati perkembangan kondisi kesehatan Presiden AS Donald Trump. Selain itu, investor akan mencermati rilis data terkait cadangan devisa Indonesia dan FOMC meeting," jelas Dennies dalam riset, Selasa (6/10). Adapun kecemasan terkait tingginya kasus Covid-19 secara harian di dalam negeri juga masih akan membayangi pergerakan saham.
Di tengah pergerakan IHSG yang berpotensi menguat, analis mencermati saham-saham ini:
1. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
Mengalami koreksi namun masih bertahan di atas level support. Analis menyarankan investor masuk saham ini di harga Rp 1.020 hingga Rp 1.050. Stop loss di Rp 1.000. Sementara itu, target harga TOWR dipatok di Rp 1.070 hingga Rp 1.100.
Baca Juga: Pergerakan rupiah esok menanti gerakan buruh
2. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
Bergerak di sekitar support tren konsolidasi. Pada jangka pendek candle berhasil membentuk goldencross pada moving average 5. Investor disarankan masuk ke saham BBNI di harga Rp 4.580 hingga 4.640. Stop loss di Rp 4.540. Adapun target harga BBNI berada di Rp 4.750 hingga Rp 4.820.
3. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)
Candlestick membentuk long white body dengan kenaikan volume mengindikasikan potensi penguatan. Analis menyarankan masuk di harga Rp 1.150 hingga 1.180. Stop loss di Rp 1.130. Sementara itu, target harga WIKA berada di 1.220 hingga 1.250.
Baca Juga: Omnibus law diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi, simak rekomendasi sahamnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
