Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat (10/6) ditutup terkoreksi sebesar 0,59% di level 4.848,06.
Secara mingguan, indeks turun tipis 0,12%. Christian Saortua, Analis Minna Padi Investama mengatakan IHSG seminggu ini menunjukkan volatilitas yang cukup signifikan terutama setelah data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang di bawah ekspektasi membuat peluang kenaikan fed rate di bulan ini mengecil.
Menurut Christian hal ini berdampak pada masuknya dana asing yang cukup besar sebesar Rp 1,6 triliun pekan ini. Untuk total nilai transaksi (10/6) totalnya Rp 28,7 triliun dengan rata-rata transaksi harian Rp 5,7 triliun. Pada minggu ini tercatat capital inflow sebesar Rp 1.62 triliun
"Untuk minggu depan saya melihat investor akan wait and see menjelang keputusan the fed, di tambah harga komoditas yang terkoreksi belakangan ini akan membuat sektor perbankan dan mining kemungkinan besar akan terkena imbasnya," kata Christian
Christian menambahkan bahwa semakin dekatnya hari raya juga kemungkinan akan membuat perdagangan semakin sepi. Untuk minggu depan Christian lebih menyukai saham yang bergerak di sektor konsumen dan retail.
Seperti RALS, MAPI, ACES dan LPPF masih memiliki potensi. Christian memprediksi IHSG pekan depan berpotensi konsolidasi walaupun memiliki peluang bullish setelah pengumuman The Fed. Diprediksi IHSG akan bergerak di kisaran 4.805 - 4.866.
Sementara Milka Mutiara, Analis Philip Securities memprediksi Senin (13/6) IHSG bullish di rentang 4.820-4.900. Sentimen untuk minggu depan menurut Milka ada potensi pelaku pasar bargain hunting setelah IHSG terkoreksi tiga hari berturut-turut. "Dan investor menunggu rilis beberapa data ekonomi seperti The Fed, BI rate, dan trade balance," kata Milka.
Lanjar Nafi Analis Reliance Securities memprediksi IHSG kembali tertekan pada awal pekan range pergerakan 4.825-4.920.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News