kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Efek DMO, Adaro pangkas target ebitda 2018


Senin, 23 April 2018 / 19:52 WIB
Efek DMO, Adaro pangkas target ebitda 2018
RUPS Adaro


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) merevisi panduan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi alias earning before interest, taxes, depreciation and amortization (Ebitda) perusahaan untuk tahun 2018. Dari sebelumnya berkisar US$ 1,3 miliar-US$ 1,5 miliar, ebitda dipangkas menjadi US$ 1,1 miliar-US$ 1,3 miliar.

Penurunan target itu terkait dengan regulasi baru yakni harga batubara domestik atau domestic market obligation (DMO) yang diterbitkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Direktur Keuangan ADRO David Tendian menyatakan, penurunan panduan ebitda tersebut efek dari kebijkan DMO. Di mana perusahaan akan menjual batubara kepada domestik seharga US$ 70 per ton. Hal ini akan berdampak negatif terhadap ebitda perusahaan.

“Kami menaati aturan pemerintah mengenai harga DMO ini,” kata David di Jakarta, Senin (23/4).

Garibaldi Thohir, Direktur Utama ADRO, menyatakan, Adaro berkomitmen untuk mendukung kebijakan harga DMO batubara. Sebab, kebijakan itu bisa memberikan efek yang lebih luas terhadap masyarakat.

Meski begitu, pihaknya berusaha untuk mendapatkan posisi tawar yang baik. “Selama ini, kami selalu fokus pada cost, cost, dan cost. Karena untuk harga jual kami mempunyai mindset harga jual tidak bisa dikontrol,” kata pria yang akrab disapa Boy Thohir itu di Jakarta, Senin (23/4).

Dia menyatakan, selama 4-5 tahun terakhir, ADRO sudah banyak berfokus pada cost reduction. Terlebih harga batubara yang membaik, menjadi berkah tersendiri bagi perusahaan energi batubara, termasuk ADRO.

“Walau ada DMO, kami yakin kebijakan pemerintah ini punya satu wawasan yang lebih besar daripada kebijakan corporate,” kata Boy.

Pihaknya tetap berkomitmen melakukan penjualan kepada PLN. ADRO juga melakukan peneterasi pada pasar ekspor sebagai kompensasi efek DMO tersebut. “Ekspor kami tidak tergantung satu negara, tetapi membagi ke beberapa negara. Sehingga tidak tergantung pada satu pasar,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×